Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (Humanika) Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Konferensi Internasional secara daring melalui Zoom Meeting, (14/09). Materi pembuka disampaikan oleh Dosen dari Institut Pertanian Tropika dan Sekuriti Makanan (ITAFoS), Prof Dr Abdul Razak Alimon.
Dalam pemaparannya, Prof Razak mengulas tentang optimalisasi industri peternakan di masa mendatang. Ia menguraikan tantangan besar yang dihadapi industri peternakan dalam memenuhi kebutuhan pangan global, terutama proyeksi populasi dunia yang diperkirakan mencapai 10 miliar pada 2050.
Ia menyebut, kondisi ini akan mengakibatkan peningkatan kebutuhan pangan hingga 60 persen. Guna memenuhi permintaan tersebut, produksi pangan, termasuk pakan ternak harus ditingkatkan secara signifikan. Namun, keterbatasan lahan dan sumber daya alam, seperti air dan mineral menjadi kendala utama.
“Kita perlu melipatgandakan produksi pakan karena saat ini sumber daya alam terbatas dan peningkatan emisi gas rumah kaca menjadi perhatian global. Teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan harus diterapkan agar produksi ternak dapat berkelanjutan tanpa merusak lingkungan,” paparnya.
Efisiensi dalam penggunaan pakan menjadi faktor kunci, di mana pakan harus dimanfaatkan secara optimal agar tidak terbuang percuma. Selain itu, pemanfaatan bahan alternatif dan daur ulang, seperti limbah makanan dari restoran dan sekolah juga perlu dipertimbangkan.
Selain itu, Prof Razak juga menekankan pentingnya teknologi mutakhir, termasuk teknik genetika dan diversifikasi spesies lokal untuk memastikan keberlanjutan industri peternakan di tengah perubahan iklim global. “Efisiensi pakan dan penggunaan teknologi mutakhir adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan produksi hewan di masa depan,” tegasnya.
Adrian