Universitas Hasanuddin (Unhas) adakan Gerakan Unhas Mengkaji dan Sholat Berjamaah (GUMSB) dengan tema “Berekonomi Syariah itu Wajib Hukumnya” di Masjid Baitul Hakiem, Fakultas Hukum, Senin (18/03). Acara ini dirangkaikan dengan buka puasa bersama.
Kegiatan mengkaji ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis (WR IV), Prof Dr Eng Ir Adi Maulana ST MPhil sebagai pembuka acara.
Pada kesempatannya, Prof Adi mengungkapkan, negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei dapat mengajukan konsep ekonomi syariah ke dunia.
“Kalau kita lihat negara-negara seperti Cina dan Rusia, mereka mampu membuat sistem ekonomi yang dianut oleh negara mereka diterima oleh negara-negara lain,” tuturnya.
WR IV Unhas ini mengatakan, Indonesia sebagai negara Islam paling besar di dunia seharusnya bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi syariah. Ia menilai hal tersebut memerlukan usaha yang cukup besar.
“Banyak sekali orang-orang yang mengatakan bahwa ini ekonomi syariah ini wajib, tetapi pada praktiknya kita masih jauh.” sebutnya.
Berdasarkan hal tersebut, Prof Adi menjelaskan, permasalahan yang saat ini masih melingkupi negara Islam ialah kurangnya pengetahuan sehingga perlu adanya literasi yang cukup.
”Ini juga menjadi tugas kita untuk bersama-sama membuat ekonomi Islam menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” jelasnya.
Jum Nabillah