Ratusan alumni Unhas memadati Istana Wakil Presiden RI pagi ini sejak pukul 09.00 WIB, Sabtu (6/7). Mereka hadir dalam rangka memeriahkan acara Halalbihalal 2019 Alumni Unhas.
Kompak memakai busana nuansa putih, raut muka bahagia tampak dari para alumni Unhas. Betapa tidak, momentum ini dimanfaatkan untuk bersilaturahmi dan saling bercengkrama.
Sekitar pukul 12.00 WIB, lantunan gendang terdengar menyambut Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla memasuki Auditorium Istana Wakim Presiden. Ketua IKA Unhas ini pun langsung bercengkerama dengan para alumni.
Setelah istirahat makan siang, acara Halalbihalal IKA Unhas dimulai. Lalu dilanjutkan dengan laporan ketua panitia, Baso Fahruddin.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pengurus pusat untuk mempercayakan Fakultas Hukum menyelenggarakan acara ini,” kata Baso dalam rilis DAPK Unhas.
Di kesempatan yang sama, Prof Dwia juga mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk silaturahmi alumni.
“Ke depan bisa di follow up, ada sinergi dan konstruktif lebih baik,” katanya.
Lebih lanjut, Prof Dwia pun mengapresiasi kontribusi alumni selama ini untuk Unhas.
Dibuktikan dengan akreditasi internasional. Saat penilaian akreditas prodi, asesor sering bertanya soal bagaimana kontribusi alumni. Dalam enam bulan, 21-23 prodi terakreditasi lembaga asesor Asia, Jerman dan Eropa. Kontribusi sangat nyata. Ke depan akreditasi dengan target 50 persen prodi sudah akreditasi internasional.
Tak hanya itu, Prof Dwia juga meminta ke alumni untuk mendukung komersialisasi berbagai produk Unhas.
“Mari datang ke kampus. Mengembangkan program studi. Sudah terjalin dengan alumni. S2 Manajemen Keselamatan Konstrukai Kerja Sama PUPR. Ada S2 keuangan mikro, inisiasi oleh alumni S2 pemilu inisiasi dosen dan alumni. Hal-hal ini yang ingin dikembangkan. Bisa di follow up dengan diskusi,” kata prof Dwia
Sementara itu, Jusuf Kalla dalam sambutannya sangat menginginkan para alumni Unhas bisa terus berkiprah di nasional.
“Kapan lagi ada alumni Unhas duduk di sini. Saya 100 hari lagi meninggalkan kantor ini,” katanya sambil sedikit berguyon.
Terpenting, tambah Jusuf Kalla, keikhlasan dan ada unsur pengabdian.
“Ada garis tangan. Tangan itu ada tahapannya. Setelah itu, mesti ada campur tangan. Setelah itu ada tanda tangan. Tapi hati-hati bisa tangkap tangan,” ucapnya seraya bercanda.
Kegiatan ini pun diakhiri dengan ceramah dari Ustaz Das’ad Latif. Ia menyampaikan beberapa faktor penyebab terputusnya persaudaraan. Di antaranya kesombongan, prasangka buruk, dan karena pilihan presiden.
Di antara para hadirin, tampak pula Rektor Unhas periode 2006-2014, Prof Dr dr Idrus Paturusi SpBO, Juru Bicara Wakil Presiden, Husein Abdullah, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019, Laode M Syarif, dan tokoh lainnya.
Wandi Janwar