Sekretaris Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Ir Sumbangan Baja MPhil PhD, menghadiri International Academic Consortium for Sustainable Cities Conference (IACSC) ke-16 dengan subtema “Global Challenges in Urban Sustainability: Geospatial Perspective”. Kegiatan dilaksanakan di Unhas Hotel & Convention, Senin (04/08).
Dalam kesempatannya, Sumbangan Baja menekankan tantangan yang dihadapi di area perkotaan, seperti perubahan iklim dan pencemaran lingkungan. Menurutnya, daerah perkotaan sangat rentan terhadap iklim ekstrem, seperti di Jakarta yang menghadapi banjir bandang setiap tahunnya akibat perubahan iklim.
“Masalah lainnya, sekitar 75 persen pencemaran lingkungan disebabkan oleh emisi gas rumah kaca dan berbagai bentuk polusi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan dampak perluasan kota, seperti kurangnya lahan pertanian subur akibat padatnya aktivitas perkotaan serta berkurangnya intensitas pembersihan lingkungan akibat populasi berlebihan dan kurangnya vegetasi. Sumbangan Baja juga memperlihatkan tingkat kepadatan penduduk Makassar, Maros, Sidenreng Rappang, serta Takalar (Mamminasata).
“Di tahun 2016 hanya ada 2,6 juta penduduk di Mamminasata, kemudian menjadi 2,9 juta di 2024. Prediksinya akan ada 3,3 juta penduduk di 2031,” jelasnya.
Di akhir pemaparannya, ia mengemukakan beberapa solusi terhadap permasalahan di daerah perkotaan. Solusi tersebut seperti melakukan perencanaan tata ruang yang adaptif, pembangunan perkotaan yang hijau, memperkuat pendanaan lokal, serta kolaborasi dan kebijakan yang inklusif.
“Untuk masalah kompleks seperti ini, kita harus punya kolaborasi yang baik. Kebijakan inklusif harus diterapkan untuk semua orang yang tinggal di kota,” ucapnya.
Shanabell Chiara Kusuma
