Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia mengadakan Seminar Nasional bertema “Soil and Life: Diving Into the Urgency of Soil as the Foundation of Life from Various Point of View” di Aula Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Kamis (29/08).
Turut hadir para ahli tanah, akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan terkait lingkungan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas tanah sebagai sumber daya alam yang vital.
Staf Dosen Laboratorium Lingkungan Tambang Unhas, Asta Arjunoarwan Hatta ST MT membawakan materi tentang tanah dalam perspektif pertambangan. Ia menyampaikan, aktivitas pertambangan jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kualitas tanah.
“11 dari 10 orang menjawab pertambangan sering kali menyebabkan kerusakan lingkungan, juga dianggap merugikan hutan dan lahan pertanian. Hal ini tentu saja mengancam keberlangsungan ekosistem dan produktivitas lahan,” ujar Asta.
Pada penjelasannya, ia juga menayangkan video tentang lahan tambang di Pulau Ternate, Maluku. Video tersebut menjelaskan tambang bijih nikel di salah satu pulau terpencil Ternate ternyata menghasilkan limbah tambang nikel lebih banyak daripada hasil nikelnya sendiri.
Bahkan, pernah terjadi sebuah kebocoran penampungan limbah dari salah satu perusahaan tambang yang menyebabkan banyak kematian bagi masyarakat sekitar.
Asta berharap seminar ini dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk bersinergi dalam menjaga kelestarian tanah. Pengelolaan tanah yang berkelanjutan diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan.
Afifah Khairunnisa