Jumat, 5 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
identitas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
No Result
View All Result
identitas
No Result
View All Result
Home Headline

Harapan Baru Obat Antikanker dari Laut Selayar

31 Oktober 2025
in Headline, Ipteks
Gambar alga hijau yang ditemukan di Selayar. Foto: Dokumentasi penelitian

Gambar alga hijau yang ditemukan di Selayar. Foto: Dokumentasi penelitian

Editor Jum Nabillah

Keindahan alam dan nilai historis perairan tropis Pulau Selayar bukanlah satu-satunya hal yang menarik perhatian. Di balik keindahan tersebut, hidup spesies alga Bornetella nitida. Alga ini bukan sekadar tanaman laut biasa, melainkan organisme yang menyimpan potensi besar untuk mengubah cara kita melawan salah satu penyakit paling mematikan di dunia, yaitu kanker.

Indonesia memang bak surga bagi pencari obat alami. Kita bukan hanya kaya akan hutan tropis, tetapi juga lautan yang menyimpan keanekaragaman hayati. Makroalga atau rumput laut kita bahkan menempati posisi kedua terbesar di dunia setelah China. Kini, para ilmuwan mulai menyadari bahwa hasil laut juga dapat menjadi solusi untuk berbagai penyakit yang selama ini kita perjuangkan.

BacaJuga

Berebut Jenazah, Kisah Anak yang Diperebutkan Agama

Hindari Penurunan Performa Akademik dengan Sarapan

Berangkat dari hal tersebut, tim peneliti gabungan dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Padjadjaran, Universitas Airlangga, Universitas Garut, dan Universitas Hokkaido, Jepang, memulai riset mereka untuk menguji dan meneliti potensi senyawa antikanker yang terkandung dalam alga. 

“Berdasarkan penelusuran literatur, alga secara umum memang mengandung senyawa-senyawa yang berpotensi sebagai antikanker. Kita juga memiliki sumber daya yang sangat banyak dan melimpah,” ungkap salah satu peneliti dari Unhas, Rabu (08/10).

Dalam prosesnya, para peneliti mengumpulkan alga tersebut, lalu mengeringkannya hingga menjadi bubuk seberat hampir lima kilogram. Setelah itu, mereka memulai tahap ekstraksi bertingkat, yakni proses penyaringan berulang dengan berbagai jenis pelarut kimia. Tujuannya untuk memisahkan ribuan senyawa kimia yang terkandung dalam alga hijau itu, demi menemukan zat yang berperan sebagai agen antikanker.

Setelah serangkaian pemurnian yang rumit, tim akhirnya menemukan dua senyawa yang menjadi titik terang keberlanjutan penelitian. Senyawa pertama bernama sitosterol 3β-tetracosanoat dan senyawa kedua memiliki nama kimia yang sangat panjang dan kompleks, yaitu (E)-17-(8-ethyl-4,5,9-trimethyldec-6-en-2-il)-13-methyl-2,3,4,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17-tetra-decahydro-1Hcyclopenta phenanthren-3-ol. Sangat kompleks, jadi mari kita sebut saja “Senyawa B” untuk memudahkan.

“Di darat juga banyak senyawa seperti ini, tapi biasanya yang di laut itu memberikan keunikan sendiri. Karena kalau di darat tempatnya tetap, sedangkan di laut banyak arus,” jelasnya.

Arus laut membawa berbagai senyawa yang kemudian menempel pada tumbuhan laut, sehingga menjadikan tumbuhan laut memiliki keunikan tersendiri karena kaya akan beragam senyawa. Setelah ditemukan beberapa zat, selanjutnya dilakukan pengujian untuk membuktikan bahwa kedua senyawa ini benar-benar ampuh melawan kanker. Senyawa tersebut diuji dengan sel MCF-7, sel kanker payudara yang sering dijadikan bahan penelitian di laboratorium seluruh dunia.

Temuan ini kemudian mengungkap bahwa senyawa pertama, sitosterol, ternyata tidak menunjukkan hasil yang menggembirakan. Namun, peneliti masih memiliki harapan, sebab “Senyawa B” menunjukkan aktivitas yang meyakinkan. Pertumbuhan sel-sel kanker jadi terhambat ketika dihadapkan dengan senyawa tersebut.

Dalam bahasa ilmiah, keampuhan obat diukur dengan sesuatu yang disebut IC50. Angka ini menunjukkan seberapa banyak senyawa yang dibutuhkan untuk membunuh setengah dari sel kanker. “Senyawa B” mendapat nilai 142,18 mikrogram per milliliter. Bagi para ahli, ini masuk kategori sedang hingga kuat, sehingga dikategorikan sebuah hasil yang cukup menjanjikan untuk tahap awal.

Bonus menariknya, “Senyawa B” juga ternyata bisa melawan bakteri Staphylococcus aureus, penyebab berbagai infeksi. Jadi, kita punya satu senyawa dengan dua manfaat, yaitu antikanker dan antibakteri.

Tapi, bagaimana sebenarnya senyawa ini membunuh sel kanker?

Ketika para peneliti mengamati sel kanker yang diberi “Senyawa B” di bawah mikroskop, mereka melihat sel-sel kanker mulai berubah bentuk. Muncul gelembung-gelembung kecil di permukaan sel, fenomena yang disebut blebbing dalam istilah ilmiah. Ini seperti tanda awal bahwa sel sedang sekarat.

Yang terjadi sebenarnya adalah apoptosis, atau yang bisa kita sebut sebagai mekanisme “bunuh diri” sel. Ini adalah cara alami tubuh untuk menyingkirkan sel-sel yang rusak atau tidak diinginkan. Masalahnya, sel kanker itu pintar, mereka menonaktifkan tombol bunuh diri ini, sehingga mereka bisa terus tumbuh tanpa kendali.

Nah, “Senyawa B” dari Bornetella nitida ini tampaknya berhasil mengaktifkan kembali tombol “bunuh diri” tersebut pada sel kanker yang diamati. Simulasi komputer yang dilakukan para peneliti menunjukkan bahwa senyawa ini berikatan kuat dengan protein bernama caspase-3, semacam algojo yang bertugas mengeksekusi proses kematian sel. Ikatan yang kuat ini menjelaskan mengapa senyawa ini efektif memicu sel kanker untuk bunuh diri.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal internasional Breast Cancer Targets and Therapy ini membuka mata kita akan kekayaan yang tersimpan di laut Indonesia. Sekitar 75 persen permukaan bumi adalah lautan, dan di dalamnya tersimpan setengah dari seluruh keanekaragaman hayati dunia. Selama ini kita lebih fokus mencari obat dari tumbuhan darat, padahal laut menawarkan sumber yang sama kayanya, bahkan mungkin lebih.

Tentu saja, perjalanan dari penemuan di laboratorium hingga menjadi obat yang bisa dijual di apotik masih panjang. Diperlukan serangkaian uji coba pada hewan, lalu dilanjutkan dengan uji klinis pada manusia. Proses ini bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun. Namun, langkah awal tersebut menjadi pijakan yang berarti. Kini kita tahu bahwa di dasar laut Selayar tersimpan sesuatu yang berpotensi menyelamatkan banyak nyawa.

“Semoga ke depannya, langkah awal ini bisa terus berlanjut, karena perjalanan masih panjang. Saya yakin ini sangat potensial, sehingga perlu terus dikaji agar ketika penelitian sudah lengkap, langkah selanjutnya bisa segera dilakukan,” pungkas Nunuk.

Para peneliti juga berharap bisa bekerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan hasil riset ini menjadi obat yang menjadi solusi penyakit mematikan di dunia. 

Adrian

Tags: alga hijauantikankerIpteksPenelitianselayar
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Warna Perjuangan Iyustika di Balik Jubah Hitam

Next Post

Quiet Cracking, Fenomena Keretakan Mental di Dunia Kerja

TRENDING

Liputan Khusus

Ketika Kata Tak Sampai, Tembok Jadi Suara

Membaca Suara Mahasiswa dari Tembok

Eksibisionisme Hantui Ruang Belajar

Peran Kampus Cegah Eksibisionisme

Jantung Intelektual yang Termakan Usia

Di Balik Cerita Kehadiran Bank Unhas

ADVERTISEMENT
Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Kirimkan Karyamu
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
© 2025 - identitas Unhas
Penerbitan Kampus Universitas Hasanuddin
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah

Copyright © 2012 - 2024, identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In