“Kita tidak akan pernah menjadi orang besar dibidang apapun apabila kita tidak ada keberanian untuk memulainya”.
Begitulah ungkapan Hirah Sanada, seorang musisi muda penuh talenta dari kota daeng, Makassar. Ia mengawali kisahnya dalam bermusik di umur delapan tahun dengan mengikuti les biola. Selain tertarik dengan biola, ketekunannya mempelajari alat musik juga didorong oleh keinginan untuk membuktikan kepada orang tuanya bahwa ia mampu dan yakin memilih biola.
Hirah mengawali karirnya di bidang musik dengan single yang berjudul “Berpindah”. Melalui lagunya, wanita 21 tahun itu ingin menggambarkan keresahan yang selama ini ia rasakan.
Lirik dan melodi “Berpindah” terinspirasi dari keinginan Hirah berubah ke arah yang lebih baik namun tetap mendapat respon negatif dari teman-temannya. Dalam proses penulisan lagu ini pun ia mengaku beberapa kali berderai air mata ketika menuliskan liriknya. “Lirik dalam lagu ini tentang bagaimana seseorang yang ditinggalkan karena ingin berubah menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Dalam bermusik, perempuan kelahiran 23 Januari itu mengungkapkan awalnya menjadikan anak muda kekinian sebagai targetnya dalam bermusik. Namun seiring berjalannya waktu dan setelah bertemu banyak orang, ia akhirnya sadar bahwa semua karya seni pada akhirnya akan mengalir ke pasarnya sendiri tanpa harus menaruh target.
“Saya juga sadar bahwa dengan menaruh target seperti itu saya pula yang nantinya akan dirugikan karena telah mengurung imajinasi lain yang saya miliki. Maka dari itu saat ini saya lebih memiih menikmati karya yang saya buat,” ucap Hirah.
Walaupun saat ini lebih dikenal sebagai seorang musisi, jauh sebelum itu Hirah juga telah aktif di dunia seni rupa. Ia mengaku telah menggeluti dunia seni rupa dari sejak duduk di sekolah dasar. Ditambah dengan dorongan orang tuanya yang selalu mengikutkannya ke dalam lomba-lomba menggambar saat itu.
Kemampuan Hirah dalam dunia seni rupa tak kalah membanggakan. Karyanya pernah ikut dalam pameran Makassar Biennale, ajang seni rupa skala internasional yang diadakan setiap dua tahun. Lebih lanjut, ia ingin membuat lebih banyak karya sarat makna. Karena itu saat ini ia aktif dalam melakukan riset terkait karyanya selanjutnya.
Kemampuannya dalam seni mengawali interaksi dengan banyak pegiat kesenian yang tergabung dalam sebuah perkumpulan kolektif. Dalam perjalanan kariernya, Hirah sangat suka bertemu dan bercengkrama dengan orang lain. Menurutnya, bertemu banyak orang akan lebih membuka perspektifnya dalam memandang suatu hal dan membuatnya menemukan banyak ide baru yang akan menunjang kariernya, baik dalam dunia musik maupun dunia seni rupa.
Di samping bergelut di dunia musik dan seni rupa, Hirah juga merupakan seorang mahasiswa di Universitas Hasanuddin. Mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur itu mengaku selalu merasa kewalahan dalam menjalankan aktivitasnya sebagai seorang musisi, seniman dan mahasiswa.
Menurut Hirah, membagi waktu adalah hal yang paling sulit dilakukan. Oleh karena itu, ia mentaktisi hal tersebut dengan memberanikan diri untuk mengatakan tidak ketika ia tidak bisa melakukan sesuatu dan tetap konsisten dalam menjalani yang sedang digelutinya.
Tidak selalu diiringi kemudahan, cibiran serta anggapan remeh terkait karya-karya yang ia hasilkan kerap kali didapatkan, baik dalam musik maupun seni rupa. Namun, Hirah menanggapi hal tersebut dengan selalu konsisten, lebih bekerja keras dan selalu mengimprovisasikan dirinya ke hal-hal yang baik.
Hirah juga berharap agar orang-orang yang punya keinginan berkarya agar dapat lebih berani menunjukkan kemampuan dalam berkarya dan lebih menghargai karyanya.
Azzahra Zainal