Hasanuddin Center for Tobacco Control and Communicable Disease Prevention (Contact) mengadakan Webinar Hari Tanpa Tembakau Sedunia Tahun 2023 dengan mengusung tema “We need Food, not Tobacco”. Kegiatan berlangsung Hybrid di Hotel Golden Tulip Essential Makassar dan Zoom Meeting, Sabtu (3/6).
Kegiatan ini bertujuan untuk menyuarakan pentingnya hidup sehat, menjaga lingkungan bebas dari asap rokok, meningkatkan kesadaran dengan memprioritaskan konsumsi makanan sehat, serta menjauhkan diri dari paparan rokok.
Hadir Wakil Direktur Hasanuddin Contact, Dr H Ir Ahmad Wadi M Agr Sc memberi sambutan sekaligus membuka acara.
Dalam sambutannya, Ahmad Wadi mengatakan, konsumen rokok dari hari ke hari kian meningkat. Bersamaan dengan itu perkembangan industri tembakau semakin pesat.
“Bahkan, Kota Makassar ini biasa disebut Kota Surya karena dimana-mana kita bisa melihat orang merokok,” pungkas Ahmad.
Ia menyebutkan, terdapat sedikit peningkatan penerimaan cukai tembakau dari tahun 2021 ke 2022 hingga mencapai 198 triliun rupiah.
Ahmad Wadi mengatakan, berdasarkan penelitiannya di tahun 2000 lali, penduduk Indonesia mengisap satu miliar batang rokok per harinya. Di beberapa Kabupaten Sulawesi Selatan (Sulsel) termasuk Maros, Pangkep, Sidrap, Wajo, Bulukumba, dan Bantaeng pengeluaran nomor dua masyarakatnya adalah rokok.
Wakil Direktur Hasanuddin Contact itu menuturkan, tak dipungkiri rokok menjadi penyebab utama penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, stroke hingga kematian. “Jadi setiap tahun ada tiga juta kematian akibat rokok termasuk diantaranya perokok pasif,” ungkapnya.
Untuk itu, Hasanuddin Contact hadir untuk mengajak para pemuda berkontribusi positif agar mampu memproteksi diri, keluarga dan teman-teman sekitar dari dampak buruk rokok.
Iftita Aspar