Himpunan Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin mengadakan Diskusi Kontemporer mengenai Neoliberalisme dalam Kesehatan: Bahaya Privatisasi Sistem Kesehatan, melalui zoom meeting, Senin (15/11).
Kegiatan yang dihadiri oleh 80 peserta dibawakan oleh salah satu Kontributor IndoPROGRES, Astried Permata sekaligus Koordinator Umum Pamflet tersebut sebagai pemateri diskusi.
Dalam diskusi ini Astried menjelaskan salah satu hal yang menjadi latar belakang tema bahaya privatisasi sistem kesehatan yaitu disaat tengah pandemi sikap yang ditujukan pemerintah dirasa tidak jelas dan tidak terarah. Seperti langkah yang diambil pemerintah tidak tegas dibanding beberapa negara lain.
“Aku melihat pemerintah takut mengambil langkah tegas pada awal pandemi, sedangkan beberapa negara dengan tegas menerpakan lockdown. Pemerintah seolah-olah lebih mementingkan perekonomiannya, namun ketika banyak masyarakat yang gugur pemerintah baru menerapkan beberapa kebijakan seperti PSBB,” tutur Astried.
Ketua pelaksana, Riswan Bin Syarifuddin menjelaskan tujuan dari diskusi ini dilakukan untuk membuat masyarakat menyadari akan sistem kesehatan yang ada di negara ini dan bahwasanya privatisasi itu nyata.
“Kita melihat kalau masalah kesehatan ini masih sedikit diketahui oleh masyarakat, kita bahkan baru mengetahui bahwa ada kejanggalam dalam sistem kesehatan pada saat pandemi padahal pada realitanya kejanggalan ini sudah sedari dulu ada,” ungkap Riswan ketika diwawancara melalui Whatsapp .
Riswan berharap agar orang-orang sadar akan permasalahan yang timbul dari adanya privatisasi ini dan bisa melakukan perubahan. “Kita adakan diskusi ini untuk dihadiri secara umum karena semua berhak tau kalau privatisasi kesehatan itu nyata dan kita semua juga punya hak atas kesehatan kita,” tutupnya.
Suci Wahyuningsih Ramadhani