Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan (Himika FKep) Unhas menggelar kegiatan Bedah Buku di Wadjar Cafe, Selasa (29/10). Acara ini menghadirkan Anggota Komite Anti Kekerasan Seksual (KAKS) Unhas, Rifki Aldi Sobirin, dan Koordinator Divisi Ekstrad Himika FKep Unhas, Ufahira Yasmin sebagai pembicara.
Menurut penanggung jawab kegiatan, Andi Miftahul Jannah, buku berjudul Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam dipilih karena mengangkat isu-isu sosial yang krusial, khususnya tentang kekerasan dan diskriminasi yang dialami perempuan di Indonesia. Ia menambahkan bahwa buku ini menyoroti perjuangan perempuan dalam menghadapi berbagai tekanan sosial, budaya, dan supernatural untuk memperoleh keadilan.
Mita mengungkapkan, acara mendapat respons yang sangat positif dari pengunjung. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi untuk memahami lebih dalam tentang isu yang diangkat.
“Banyak yang merasa terinspirasi oleh keberanian para tokoh perempuan dalam buku ini dan mengapresiasi pendekatan sastra yang digunakan untuk mengungkap realitas yang sering kali tersembunyi,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa peserta memberikan umpan balik positif terkait relevansi tema yang diangkat. Beberapa peserta mengusulkan agar ke depannya diadakan lebih banyak sesi diskusi yang membahas solusi nyata bagi isu-isu yang dihadapi perempuan, seperti pemberdayaan ekonomi dan kesetaraan hukum.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengunjung mengenai tantangan yang dihadapi perempuan di Indonesia. Himika FKep Unhas berencana mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang dengan fokus yang lebih mendalam pada topik hak-hak perempuan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan.
“Pengalaman berharga yang kami peroleh adalah pentingnya menciptakan ruang dialog yang aman dan inklusif. Kami melihat bahwa sastra bisa menjadi medium yang kuat untuk memicu perubahan sosial dan menggugah kesadaran masyarakat,” tutur Mita.
Sebagai tindak lanjut, Himika FKep Unhas akan menyelenggarakan diskusi rutin dengan tema serupa serta mengembangkan inisiatif pendidikan untuk membekali perempuan dengan pengetahuan hukum dan keterampilan kemandirian.
Azzahra Dzahabiyyah Asyila Rahma