Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan (Himika) Fakultas Keperawatan (FKep) Unhas mengadakan Basic Emergency Skill 2021. Bertemakan “Get Your Emergency Skill And Be Responsive Savior on The Pandemic Era”, kegiatan ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut, Jum’at hingga Ahad (12-14/3).
Adapun serangkaian kegiatan meliputi pembukaan, materi, serta diskusi dan penutupan. Salah satu pembicara yang dihadirkan ialah Dosen Fakultas Keperawatan Unhas, Reni Hardiyanti Ahmad SKep Ns.
Pada kesempatannya, ia membawakan materi tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD), Sabtu (13/3). BHD atau basic life support sendiri ialah pertolongan pertama yang dilakukan kepada korban henti jantung atau napas sebelum ditangani tim medis.
“Ini merupakan tindakan darurat sebagai upaya pembebasan jalan napas untuk membantu pernapasan. Selain itu, BHD juga berguna untuk mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu,” terang Reni.
Ia juga menegaskan, BHD harus dilakukan secepat mungkin. Jika terlambat memberi bantuan, presentase peluang menyelamatkan korban juga akan berkurang.
“Keterlambatan semenit, kemungkinan mencegah kematian 98%. Jika terlambat tiga menit, kemungkinannya menurun hingga 50%. Namun, keterlambatan 10 menit dapat menurunkan kemungkinan penyelamatan hingga 1%,” jelas Reni.
Adapun tujuan dilakukan BHD sangat beragam. Di antaranya mencegah pernapasan dan sirkulasi darah berhenti, memberi bantuan dari luar melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP).
“Jika seseorang yang mengalami henti jantung dan napas tidak segera ditangani, otak dan jantung akan mengalami kerusakan serta kehilangan fungsinya selama 6 menit,” lanjut Reni.
Di akhir pemberian materi, Himika FKep Unhas mendaulat St Ramona Dini Fadjriati sebagai peserta terbaik Basic Emergency Skill 2021.
Nadhira Sidiki