Bidang Kerohanian Islam Himpunan Mahasiswa Geofisika (HMGF) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Hasanuddin (Unhas) adakan Geofisika Kajian Islam (Geokalam). Kegiatan berlangsung di Musala Istiqomah FMIPA Unhas, Kamis (11/09).
Mengusung tema “Mahasiswa Rabbani: Berorganisasi untuk Peradaban, Berbekal Ilmu Agama”, materi dibawakan oleh Alumni Geofisika FMIPA Unhas, Ashar Sae SSi. Melalui pemaparannya, ia menekankan pentingnya memahami esensi mahasiswa sebagai agen perubahan sekaligus moral force yang berperan menjaga nilai kebenaran dan keadilan.
Ia menyebutkan, mahasiswa bukan hanya penggerak sosial di lingkungan akademik, tetapi juga harus membawa nilai moral ke masyarakat luas. Ashar mengaitkan hal tersebut dengan konsep peradaban. Menurutnya, kebudayaan lahir dari kesadaran akal, ilmu, budaya, moral, hingga teknologi.
“Maka kita harus menghadirkan kebenaran, keadilan, kejujuran, dan keikhlasan sebagai mahasiswa itu bukan hanya di kampus, tetapi juga ke masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ashar menegaskan bahwa identitas mahasiswa seharusnya tidak berhenti pada status akademik, tetapi juga melekat pada kedudukan sebagai seorang hamba.
“Kita bukan hanya mahasiswa, tapi juga seorang hamba. Itulah identitas yang lebih dulu kita pegang bahkan sebelum lahir,” ujarnya.
Selain itu, Ashar mengungkapkan bahwa saat ini mahasiswa dituntut untuk menyeimbangkan penguasaan ilmu pengetahuan dengan pemahaman agama agar memiliki pijakan moral yang kuat. Ia menyebut bahwa dengan ilmu agama kita sadar akan kewajiban kepada Allah SWT, yaitu beribadah, bersyukur, dan berharap hanya kepada-Nya.
Di akhir, Ia juga mengingatkan pentingnya menyisihkan waktu di sela kesibukan duniawi untuk memperdalam ilmu agama. Ashar mendorong mahasiswa untuk aktif mengikuti kajian keislaman di musala sebagai wadah penguatan nilai-nilai agama.
Siti Nur Haliza Yusrianto
