“Tidak ada mimpi yang terlalu tinggi. Tak ada mimpi yang patut untuk diremehkan. Lambungkan setinggi yang kau inginkan dan gapailah dengan selayaknya yang kau harapkan.” -Maudy Ayunda
Meraih segudang prestasi menjadi mimpi hampir setiap mahasiswa, tak terkecuali Ibnu Alif Daffa Gymnastiar, seorang mahasiswa Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) angkatan 2021.
Sejak awal berkuliah, pria yang akrab disapa Ibnu ini telah bertekad menjadi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres), maka dari itu tak heran mengapa lelaki kelahiran Jayapura ini berhasil menoreh sekian prestasi selama perkuliahannya.
Mulai dari Juara 2 Most Outstanding Delegate Model United Nations (MUN) Universitas Padjajaran 2022, Best Delegate dalam Frietre World MUN 4.0, hingga Honorable Mentions dalam Together MUN Korea 2023. Sejumlah prestasi itulah yang kemudian menyokongnya hingga dinobatkan sebagai Mawapres Unhas 2024.
Prestasi demi prestasi itu ia raih atas jiwa kompetitif yang melekat pada dirinya. Ia selalu menantang dirinya untuk keluar dari zona nyaman dan melampaui dirinya sendiri. Salah satunya yaitu dengan menyeimbangkan prestasi akademik dan non-akademiknya.
Saat duduk di bangku SMA, Ibnu begitu aktif mengikuti berbagai macam kegiatan, seperti Duta Generasi Berencana (GenRe). Hal inilah kemudian yang Ibnu jadikan batu loncatan untuk berkembang dan berakhir menumbuhkan minatnya untuk bergabung di banyak komunitas, termasuk politik dan pembangunan berkelanjutan.
Ketertarikan dan usaha Ibnu sebagai Duta GenRe Papua 2019 itu kemudian berhasil membawanya meraih prestasi nasional, yaitu Juara Kategori Inovator Putra Duta GenRe Indonesia 2019. Dari situlah, ia memantapkan diri memilih Hubungan Internasional sebagai jurusan yang akan ditempuhnya di perkuliahan kelak.
Berbuah manis, keinginan Ibnu berkuliah di jurusan tersebut tercapai. Melalui riset pribadi, ia memilih Universitas Airlangga (Unair) dan Unhas saat proses seleksi. Meskipun diterima di pilihan kedua, Ibnu justru menganggap itulah jalan terbaik baginya.
“Di Unhas, I have gotten a lot of things. Misalnya, Mawapres. Kalau aku masuk di UI, UGM, atau Unair, apakah aku jadi Mawapres juga? Belum tentu,” ujar Ibnu, Kamis (4/4).
Sebagai salah seorang mahasiswa rantau, Ibnu tak merasa adaptasi sebagai tantangannya. Bukan tanpa alasan, ia sudah sering berkunjung ke daerah lain untuk urusan keluarga. Hanya saja, Ibnu sempat ciut karena kebanyakan teman jurusannya sudah saling mengenal, sementara dirinya belum juga memiliki teman akrab di tahun awal perkuliahan. Maka dari itu, ia mencoba untuk menjadi bagian dan berhasil menangani masalah pertemanan itu.
Selain pemilihan jurusan, siapa sangka mahasiswa kebanggaan FISIP ini telah menentukan pilihan organisasinya sejak SMA. Saat itu, ia mengenal MUN, organisasi yang menurutnya selaras dengan pilihan jurusannya. Namun, Ibnu tak berani bergabung sebab merasa kurang percaya diri dengan bahasa Inggrisnya.
Selalu terpapar dengan bahasa Inggris dan keberanian untuk berkembang, Ibnu pun bergabung di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) MUN Unhas di tahun pertamanya. Dengan lingkungan dan kegiatan positif, MUN menjadi wadah Ibnu untuk bertemu banyak orang dari berbagai belahan dunia dan belajar dari mereka. Organisasi ini bahkan membawa Ibnu dipercaya menjuri suatu kompetisi dan menurutnya hal tersebut merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa baginya.
Tak sampai situ, pengalaman debat diplomasi yang didapatkannya turut membuka jalan baginya untuk hadir sebagai peserta forum internasional. Salah satu yang paling membanggakan ialah ia pernah terpilih sebagai delegasi Indonesia di ASEAN Foundation ASEAN Model Meeting Plus Japan 2023. Di sana, ia dan 69 pemuda lainnya dari seluruh negara ASEAN dan Jepang bertemu dan membahas seputar diplomasi serta pembangunan manusia di Sekretariat ASEAN.
Semua pencapaian yang didapatkan Ibnu tak lepas dari sosok teladannya, Maudy Ayunda. Mengenal artis Indonesia ini sejak kecil, Ibnu selalu takjub bagaimana Maudy hebat dalam pendidikannya di samping pekerjaannya.
Ibnu juga merasa terikat dengan wanita kelahiran 1994 itu sebab mereka berbagi hobi yang sama, membaca. Sekagum itu dengan Maudy, ia bahkan berhasil ikut Maudy Ayunda Mentorship 2023 dan bertemu langsung dengan idolanya.
“Lampaui dirimu sendiri! Keluar dari zona nyaman dan coba temukan sesuatu yang baru yang pasti akan kamu sukai. Jangan pernah menyerah pada impianmu dan mulailah bermimpi tentang apa yang ingin kamu lakukan di masa depan,” pungkasnya.
Nurul Fahmi Bandang