“Di atas awan masih ada awan-awan lainnya,” harap Diva Pancarani Arifanti.
Tak pernah terbayangkan oleh Diva bahwa dirinya, yang dulu dikenal sebagai gadis tomboy telah banyak berubah. Kini, dirinya lebih dikenal dengan nama panggung, Divapor. Ia dengan berani tampil lebih feminin dan modis, sangat berbeda dari dirinya yang ia kenal semasa kecil.
Perubahan ini tidak hanya terlihat dari penampilannya, tetapi juga dari sikap dan perilakunya. Diva mengakui bahwa dulunya ia tidak tahu cara berinteraksi dengan orang lain dan bersikap di lingkungan sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, ia belajar banyak tentang bagaimana bersosialisasi dan membangun hubungan dengan orang-orang di sekitarnya.
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin (Unhas) ini merupakan penyanyi dangdut jebolan Kompetisi Dangdut Indonesia (KDI) 2019. Ketertarikan dan kemampuannya dalam bidang tarik suara lahir dari keluarga yang memang telah lebih dulu menggeluti dunia permusikan.
Ayahnya merupakan seorang pemain bass di sebuah band dan tiga orang kakaknya adalah seorang penyanyi yang lebih dulu terjun kedua tarik suara bahkan sebelum Diva lahir.
Ketertarikan Diva di dunia tarik suara bermula saat ia masih dibangku kelas 2 SMP. Ia mulai bergabung di Studio Vokalia (Stuvo) Radio Republik Indonesia (RRI) Makassar mulai dari tahun 2017 hingga 2018, Diva justru banyak belajar di genre pop.
“Dulu itu beda sih karena di Stuvo itu kan lebih dominan pop. Nah, sekarang kan saya genrenya dangdut gitu,” kenang Diva.
Pada usia 15 tahun, Diva hanya menemani kakaknya yang menjadi juri di audisi KDI 2019. Namun, tanpa diduga, ia diajak ikut serta dalam audisi tersebut. Meskipun tanpa persiapan, gadis asal Makassar ini mampu memikat para juri dengan suaranya yang khas dan berhasil melaju hingga babak 12 besar. Prestasi ini membuka pintu baginya untuk tampil di panggung yang lebih besar dan dikenal masyarakat luas.
Kesuksesannya di dunia musik dan hiburan tidak lepas dari dukungan dari orang-orang sekitarnya. Perjuangannya sangat menguras tenaga dan waktu, terutama harus mulai mempelajari dan mengeksplor genre musik dangdut. Apa lagi di waktu singkat itu, ia langsung dihadapkan dengan panggung-panggung besar.
Sebagai mahasiswa, Diva justru mengaku banyak teman bahkan dosen yang tidak tahu bahwa dirinya merupakan seorang penyanyi dangdut. Terkadang, ia kesulitan membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan sebagai penyanyi. Terkadang, ia kesulitan dalam membagi waktu untuk bekerja dan untuk berkuliah.
Sejak debutnya di dunia musik dangdut, Diva telah merilis dua single, yakni “Jago Selingkuh” dan “Relakan”. Single pertamanya, merupakan hadiah dari keluarganya saat ia merayakan ulang tahunnya yang ke-17. Sedangkan, lagu keduanya “Relakan” dirilis setelah mendapatkan kepercayaan dari salah satu label rekaman. Meskipun persiapannya cukup singkat, Diva tetap menunjukkan profesionalitas dan kesungguhannya dalam setiap produksi lagu.
Selain sukses di dunia solo dangdut, Diva juga kini aktif di Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unhas. Ia telah beberapa kali ikut dalam kompetisi paduan suara pada tingkat internasional, salah satunya World Choir Games di Gangneung di tahun 2023. Ia menilai bahwa pengalaman bernyanyi dalam kelompok sangat berbeda dengan bernyanyi solo. Menurutnya, bernyanyi dalam kelompok dan bernyanyi solo memiliki nilai masing-masing. Setelah bergabung di PSM Unhas, ia belajar banyak hal, mulai dari pembagian suara, keharmonisan, dan kebersamaan.
Namun, Diva tak menutup kemungkinan untuk menggarap karya dengan tema-tema yang lebih luas. Ia berencana mengeksplorasi isu-isu remaja, politik, hingga topik-topik sosial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Baginya, musik adalah medium untuk menyampaikan berbagai pesan, dan ia ingin karyanya dapat memberi dampak serta inspirasi bagi para pendengarnya.
Seperti halnya banyak orang, Diva juga pernah berada di titik terendah dalam hidupnya. Terkadang, ia merasa tidak percaya diri atau insecure ketika membandingkan dirinya dengan orang lain yang mungkin memiliki pencapaian lebih besar. Namun, meski demikian, Diva selalu berusaha untuk bersyukur atas apa yang telah ia capai. Ia memahami setiap orang memiliki jalannya masing-masing, dan yang paling penting adalah terus berproses dan berkembang.
Kini, sembari menyelesaikan studinya di kampus merah Diva sering diundang untuk menjadi speaker di beberapa saluran radio di Indonesia, di antaranya HOT 93.2 FM dan 97.1 FM RDI Jakarta. Pun, saat ini Diva sukses menjadi seorang influencer dan model dalam beberapa event. Hal ini dapat dilihat dari beberapa unggahannya di kanal media sosial Instagram miliknya @divaaaporr.
Dalam waktu dekat, Diva berencana merilis single dangdut terbarunya. Lagu ini akan menjadi karya berikutnya dalam perjalanan karirnya sebagai penyanyi. Bagi Diva, musik bukan hanya tentang popularitas atau pencapaian materi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengekspresikan emosi dan perasaannya.
Andika Wijaya