Menjadi pengurus dalam suatu organisasi, berarti kita siap mengemban amanah yang diberikan selama periode yang telah disepakati. Setiap lembaga atau organisasi pastinya memiliki program kerja yang akan dilakukan dalam kepengurusan. Nah, di sini lah, biasanya kita (pengurus lembaga/organisasi) bakal diuji dengan berbagai masalah.
Kalian tentu tahu, masalah itu tidak bisa kita hindari, tetapi harus dihadapi dengan menawarkan solusi dari permasalahan tersebut. Oleh karena itu, bagi kamu, calon generasi dalam suatu organisasi perlu menyiapkan bekal untuk melanjutkan estafet kepengurusan. Apa saja bekal yang perlu disiapkan ? Berikut identitas menyajikan enam bekal yang perlu disiapkan.
1. Mental Kuat
Dalam mengurus sebuah lembaga atau organisasi kita perlu menyiapkan mental yang kuat. Mengesampingkan ego personal, pantang menyerah dan mau berusaha adalah contoh dari seseorang bermental kuat.
Suatu lembaga butuh sosok yang bisa mengontrol emosi pribadi maupun kelompok, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan bisa menjadi dongkrak dalam sebuah kelompok bukannya menjadi ilalang. Ciri-ciri mental kuat seperti itulah yang akan mengangkat derajat suatu lembaga.
2. Berkarisma
Orang berkarisma akan memiliki rasa tanggung jawab dan ketegasan yang tinggi juga. Sikap seperti ini yang akan membuat suatu lembaga akan disegani oleh lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi lainnya. Jika masih bingung mencari sosok yang berkarisma. Coba saja lihat presiden pertama, saking karismatik, dia bisa berpidato berjam-jam tanpa henti. Seseorang yang berkarismatik juga tidak akan memiliki keraguan dalam pengambilan keputusan, sehingga kategori seperti ini cocok menjadi leader dalam suatu kelembagaan.
3. Memiliki skill komunikasi dan jaringan yang luas.
Kemampuan (skill) komunikasi tentunya merupakan kebutuhan primer bagi sebuah lembaga. Bayangkan saja jika seorang pengurus lembaga tidak memiliki skill komunikasi dan malah menjadi seorang yang anti sosial (ansos). Hal ini akan menjadi kendala dalam mengurus sebuah lembaga. Keterampilan komunikasi ini seperti, gaya bahasa yang digunakan, singkat dalam bertutur namun jelas, dan dapat dengan mudah dipahami. Kemudian konektivitas (jaringan) yang luas. Hal ini akan menjadi dukungan atau nilai tambah bagi seorang pengurus. Seseorang dengan jaringan yang luas tentunya akan lebih mudah menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cepat.
4. Fleksibel dan Bisa Cepat Beradaptasi
Tiap kepengurusan memiliki atmosfer yang berbeda. Nah, dalam situasi seperti ini akan diperlukan orang yang mudah (fleksibel) dalam bertindak. Bayangkan saja kalau dalam sebuah kelompok terdapat orang yang kaku, akan sangat sulit untuk diajak berkomunikasi. Sesuai dengan hukum alam, individu yang tidak bisa beradaptasi, maka individu tersebut akan punah. Pernyataan ini juga berlaku dalam kepengurusan suatu lembaga. Setiap sikap dalam pengurus lembaga akan mempengaruhi kinerja lembaga tersebut.
5. Terampil Memanajemen
Tak perlu lagi dipertanyakan kemampuan manajemen sangat mutlak dimiliki setiap insan dalam lembaga. Karena keterampilan ini merupakan skill vital, salah sedikit saja dalam memanejemen maka akan berakibat fatal bagi kelangsungan hidup lembaga. Manajemen itu sendiri meliputi manajemen waktu, keuangan, agenda, prioritas dan sebagainya.
6. Kemampuan Menganalisis dalam Mengambil Keputusan.
Yang terakhir adalah kemampuan untuk menganalisis. Dalam berlembaga, setiap pengurus akan dihadapkan pada suatu konflik permasalahan, baik internal maupun eksternal. Ketika dihadapkan pada suatu masalah pengurus lembaga harus menganalisis dengan teliti, mempertimbangkan dengan matang solusi yang harus diambil. Sehingga tidak mengancam kelangsungan hidup lembaga tersebut.
Itulah beberapa bekal yang perlu disiapkan menjadi pengurus lembaga, terutama dalam lingkungan kampus. Semoga bisa menjadi referensi bagi kalian yang ingin menjadi pengurus lembaga.
M08