Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menjadi ajang bergengsi mahasiswa yang diluncurkan oleh Ditjen Dikti Ristek sebagai wadah menumbuhkan, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa yang dituangkan dalam bentuk proposal.
Saat menyusun proposal PKM, mahasiswa dituntut menganalisa masalah dan memiliki kemampuan menulis serta ketelitian agar terhindar dari kesalahan yang memungkinkan proposal ditolak. Kami telah merangkum beberapa kesalahan mahasiswa saat mengikuti PKM yang harus sobat iden hindari.
1. Tidak memahami masalah yang diangkat
Banyak mahasiswa tidak lolos PKM karena tidak memahami masalah yang diangkat, ide PKM harusnya muncul dari permasalahan yang telah dianalisa sebelumnya. Oleh karena itu, dalam proses penyusunan proposal PKM dibutuhkan korelasi antara masalah dan solusi yang diberikan.
Salah satu tipsnya yaitu mahasiswa perlu mengkaji lebih lanjut, mencari tahu, dan mencari sebanyak-banyaknya referensi mengenai masalah yang diangkat. Jika merasa kebingungan, sobat iden dapat berdiskusi dengan dosen pendamping.
2. Kesalahan administrasi dan format
Kesalahan-kesalahan kecil seperti administrasi yaitu font dan margin serta format dalam penyusunan proposal banyak dihiraukan mahasiswa. Sebagus apapun ide yang telah dibuat jika tidak memenuhi standar administrasi dan format pasti akan ditolak.
Jadi, dalam menyusun proposal PKM pastikan sobat iden memperhatikan ketentuan-ketentuan secara cermat dan teliti dengan membaca buku pedoman resmi yang diberikan.
3. Tidak memperhatikan kriteria kelayakan bidang PKM yang dipilih
PKM memiliki beberapa bidang yang mempunyai ketentuan berbeda-beda. Banyak tim yang telah memiliki ide yang menarik, format sesuai aturan tapi salah dalam memilih bidang.Kesalahan Bidang PKM artinya judul proposal yang diusulkan mahasiswa belum memenuhi kriteria kelayakan, sebagai contoh mahasiswa mengusulkan proposal PKM-PM namun bermitra dengan mitra yang sudah menghasilkan profit, maka jelas usulan tersebut akan ditolak. Pastikan bahwa ide sobat iden selaras bidang PKM yang telah dipilih dan ketentuan buku pedoman.
4. Tidak memahami buku pedoman dengan baik
Salah satu kesalahan kecil namun berdampak besar yaitu proposal yang diajukan tidak memenuhi kaidah-kaidah dalam buku pedoman. Contohnya, banyak mahasiswa menghiraukan judulnya yang hendaknya tidak menggunakan akronim atau singkatan yang tidak baku dan hanya diperbolehkan maksimal 20 kata.
Untuk menghindari itu kamu harus membaca buku pedoman. Pada masing-masing bidang PKM juga disediakan buku pedoman khusus loh.
5. Metode yang tidak tepat
Metode berisi tentang bagaimana observasi dilakukan termasuk waktu, lama, dan tempat dilakukannya observasi, bahan dan alat yang digunakan dan cara bagaimana masalah dipecahkan. Masalah dan cara pemecahan yang tepat akan memberikan hasil yang tepat juga.
6. Ide PKM tidak selaras dengan program studi anggota tim
Ide yang telah digagas sebaiknya berhubungan dengan program studi masing-masing anggota tim PKM. Dalam sebuah tim, diperbolehkan untuk memiliki program studi berbeda.
Salah satu tujuan adanya PKM agar mahasiswa yang memiliki keahlian berbeda-beda berkolaborasi sehingga menciptakan ide yang brilian dan berkesempatan besar untuk lolos seleksi hingga Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).
7. Mengumpul proposal PKM mendekati deadline
Ayo, siapa nih sobat iden yang deadliner? menunda-nunda pekerjaan menjadi kebiasaan fatal jika mengikuti PKM. Utamanya pada saat pengiriman proposal PKM melalui website Simbelmawa yang tidak bisa kita prediksi kapan akan terjadi server down. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan, lebih baik upload proposal dari jauh hari.
Nah, itulah beberapa kesalahan yang perlu diperhatikan sobat iden dalam mengikuti PKM, semoga proposal PKM yang kamu ajukan dapat diterima, mendapatkan pendanaan dan lolos hingga Pimnas. Jangan lupa untuk berdoa dan tetap semangat yah.
Fathria Azzahra Affandy