Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Ir H Kamrussamad ST MSi turut hadir dalam Seminar Nasional yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasanuddin (Unhas). Kegiatan bertemakan “Akselerasi Infrastruktur: Fondasi Peradaban dan Peluang Ekonomi Baru” tersebut, berlangsung di Gedung Ipteks Unhas, Selasa (13/12).
Pada kesempatannya, Kamrussamad memaparkan, pemerataan pembangunan di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Pembangunan di daerah Jawa dan Sumatra sangat timpang dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Kamrussamad menjelaskan, ketimpangan pembangunan dapat dilihat dengan berbagai proyek pembangunan pemerintah, seperti jalan tol dari pelabuhan Merak sampai daerah Aceh dan berbagai jalan tol yang dibangun di Jawa sedangkan di daerah lain proyek sejenis masih sangat kurang.
Lebih lanjut, Kamrussamad mengungkap, hal-hal yang menjadi tantangan dalam pemerataan pembangunan yaitu kemiskinan yang sangat jauh antara masyarakat. Ada beberapa wilayah yang terus mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi akan tetapi tingkat kemiskinan ekstrimnya tidak berkurang.
“Hal ini memerlukan transmisi kebijakan yang tepat untuk menanggulangi ketimpangan berlebihan yang dapat terjadi,” ucap Kamrussamad.
Ia menambahkan, fenomena ketimpangan pembangunan disebabkan masih sangat timpangnya infrastruktur dasar yang menjadi penunjang, seperti pendidikan dan kesehatan. ketimpangan ini dapat dilihat antara daerah urban dan daerah rural. Tak hanya itu, penyebab lainnya seperti, kecenderungan kualitas politik dan hukum yang masih jauh dari harapan, reformasi demokrasi yang kurang tuntas ditandai dengan masih maraknya korupsi.
Di akhir kesempatan, Kamrussamad mengatakan, sektor ekonomi digital menjadi tantangan dan peluang. Terutama bagi mahasiswa sebagai kekuatan pembaharuan. Di mana Mahasiswa memiliki potensi tak terbatas dalam membuat dan menjalankan perekonomian Indonesia.
“Teman-teman mahasiswa jangan hanya menjadi pekerja tetapi juga pencipta dari lapangan kerja, gunakan kreativitas sebagai bentuk pengabdian masyarakat”, tutup Kamrussamad.
M. Ridwan