Perkembangan bisnis rintisan berbasis teknologi atau biasa disebut startup kini menjadi bisnis yang populer di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Mengapa tidak, menurut lembaga riset Centre for Human Genetic Research (CHGR), saat ini angka bisnis startup di Indonesia telah mencapai 2 ribu dan termasuk yang tertinggi di kawasan regional. Kemudian diproyeksikan startup akan bertumbuh sampai dengan 6,5 kali lipat menjadi sekitar 13 ribu pada 2020 mendatang.
Sehingga tak lagi dapat dipungkiri perkembangan startup ini kian hari kian gencar melahirkan aktor-aktor baru. Mulai dari yang gagal sampai berhasil menghasilkan rupiah dengan jumlah yang besar. Salah satunya Natali Ardianto, merupakan tokoh dibalik trennya startup lokal hingga saat ini. Benar, ia adalah salah satu inisiator dari startup lokal. Salah satu karyanya adalah Tiket.com yang telah digunakan oleh ribuan pengguna. Sebagai penggerak tentu tidak sekedar melakukan, butuh usaha besar demi mewujudkan suatu impian. Berikut kutipan wawancara reporter identitas bersama Natali Ardianto di Gedung Auditorium Prof Amiruddin Unhas, Sabtu (11/8).
Bagaimana awal ketertarikan anda dalam dunia bisnis terutama di bidang teknologi ini?
Benar, saya memang ingin sekali jadi entrepreneur atau pengusaha. Tapi setelah lulus kuliah saya memilih untuk menjadi karyawan dulu selama enam tahun. Karena saya tahu kalau langsung terjun di dunia bisnis tanpa dasar pengetahuan apa-apa itu sulit. Makanya enam tahun itu saya gunakan untuk belajar dari orang-orang yang cukup hebat di bidangnya. Kemudian saya mulai mengembangkan skill, hal-hal yang perlu saya asah maka saya asah dan berusaha menutupi kekurangan dengan mengasah kelebihan. Jadi, ketika saya memulai sebuah bisnis atau mulai terjun di bidang entrepreneur saya sudah tahu apa yang harus saya lakukan. Jadi cari pengalaman dulu.
Bagaimana awal anda merintis startup lokal?
Pertemuan pertama kami itu delapan tahun enam bulan yang lalu di Jakarta. 33 orang hadir di pertemuan tersebut. Tujuan dari komunitas ini memang untuk mempertemukan para founder junior agar bisa saling sharing. Saat itu juga hadir William Tokopedia. Yang jelasnya yah pertemuan itu berawal dari twiter, bertemu dan saling sharing.
Untuk memulai suatu bisnis kenapa harus mencari pengalaman terlebih dahulu ?
Yah cari pengalaman dulu, saranku sih begitu untuk teman-teman. Coba lihat, mahasiswa yang sukses itu masih sedikit. Karena terkadang asal ikut-ikutan saja. Kalau kalian biasa-biasa saja jangan selalu coba untuk meniru sesuatu yang anomali-anomali begitu, mending kita mengikuti pasar. Adakan yang bilang sekarang usia 35 tahun itu baru mulai sukses, sebab mereka cari pengalaman terlebih dulu tapi hasilnya matang.
Apa tantangan yang anda temui dalam dunia bisnis?
Dalam dunia bisnis tantangan pertama itu salah satunya adalah manajemen orang, cari orang susah, mengatur orang hingga sukses, itu yang susah. Maksudnya begini, membuat orang mau mengikuti visi-misi kita itu susah. Makanya saya sendiri itu suka belajar psikologi karena bermanfaat sekali untuk memahami karakter orang. Jadi saat berinteraksi dengan klien, dengan orang lain, karyawan, kita bisa memahami atau bisa menebak kalau dia melakukan ini dan itu.
Hal apa yang harus diperhatikan ketika terjun ke dunia bisnis?
Kata kuncinya, jika teman-teman mulai masuk di dunia entrepreneur harus persistence dan konsistensi. Maksudnya tidak ada namanya capek, karena if this day is bad day, you don’t know about tomorrow. Kemudian, Persistance artinya gigih, meskipun banyak masalah yang dihadapi, ingat jika company teman-teman ini masih kecil dan ini hanya masalah-masalah kecil yang kelak nanti kalau udah gede akan lebih besar lagi. Kalau masalah yang kecil aja kita sudah menyerah bagaimana nanti masalah yang besar?
Waktu itu sedikit banget, cuma 24 jam. Dulu selama di Tiket.com, saya itu tidurnya jam 3 subuh kemudian jam 7 pagi sudah harus bangun. Jadi kita itu harus terus belajar, terus kerja dan mengupgrade. Persistance dan konsisten.
Bagaimana anda menghadapi titik down?
It’s natural. Biasanya saya cari game yang bisa diselesaikan dalam waktu secepat mungkin. Misalnya dalam seminggu main game setiap malam, setelah puas saya kerja lagi. Kadang memang orang butuh refreshing kan.
Tapi kalau down tidak sih, karena semua masalah saya hadapi. Apalagi dalam bisnis itu harusnya happy. Tahu tidak kenapa harus happy? Karena orang lain tidak merasakannya. Kalau kamu melalui masalah itu dan menyelesaikannya artinya kamu dapat pengalaman menyelesaikannya. Berarti next time kalau masalah itu muncul lagi, kamu akan lebih cepat lagi menyelesaikanya. Itu karena kita sudah melalui dan yang melaluinya adalah anda bukan orang lain jadi orang lain.
Apa yang perlu dipersiapkan sebelum bergabung merintis bisnis berbasis teknologi ini?
Ikut komunitas seperti startup dan indigo, maksudnya begini, kalau kalian lulus kuliah terus IPK kalian 4,0 itu hebat atau tidak? Tidak! Kenapa? Tujuan kalian belajar untuk mempelajari semuanya dan lulus dengan nilai terbaikan, terus apa yang membedakan kalian dengan orang lain? Kalian harus menambah nilai kalian melalui komunitas, belajar dari youtube, baca buku, dan seterusnya. Jadi setelah lulus, pengalaman pengetahuan kalian lebih tinggi daripada orang lain. Karena yang ada di lapangan tidak semua di dapat dalam buku pelajaran. Kita harus mempelajari hal baru di luar buku pelajaran. Karena bisnis biasanya harus dijalani sendiri.
Apa pesan atau harapan anda untuk para generasi selanjutnya yang akan terjun di dunia bisnis?
Rahasianya become above average, menjadi diatas rata-rata. Teman melakukan A kamu harus A+. Contohnya, jika seorang sopir bisa menyetir dari a ke b maka kamu harus diatasnya lagi, harus ingat jalur kanan atau jalur kiri, ada lombang dan tahu jalur mana yang paling cepat. Lebih cekatan.
Penulis: Norhafizah