Dalam upaya memitigasi kasus stunting di Desa Pabatangan, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin (Unhas) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Takalar 1 Desa Pabatangan pelatihan bertajuk Solusi Inovatif Stunting Berbahan Dasar Ikan pada, Minggu (21/01). Kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Pabatangan Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar.
Pelatihan ini bertujuan untuk menggiatkan program pencegahan stunting di Desa Pabatangan dengan meningkatkan keterampilan para pendamping anak stunting dan kader posyandu dalam menyajikan makanan berbahan dasar ikan menjadi olahan nugget sebagai alternatif yang menarik dan bergizi bagi anak-anak.
Mahasiswa KKN-T, Dewi Fatma menyebut pemilihan olahan ikan menjadi nugget dipilih karena memiliki kandungan yang sangat penting, terutama bagi anak-anak yang berisiko mengalami stunting karena memiliki nilai gizi yang tinggi.
“Ikan sendiri memiliki banyak kandungan, seperti Vitamin A, Vitamin B, Vitamin D, protein, mineral, dan juga omega 3 yang sangat baik untuk tumbuh kembang anak,” jelasnya.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) ini turut mengedukasi tentang jenis-jenis ikan yang kaya protein serta cara memilih dan mengolahnya dengan benar, diikuti dengan informasi tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan yang baik bagi anak-anak.
“Dengan memanfaatkan bahan dasar ikan menjadi variasi menu yang menarik, anak-anak dapat mendapatkan asupan gizi yang lebih baik sekaligus memperbaiki nafsu makan mereka,” ucapnya.
Salah satu kader posyandu, Tenriati mengapresiasi kegiatan ini sebagai inovasi kepada kader dan masyarakat untuk mengolah ikan menjadi makanan yang digemari anak-anak.
“Harapannya para kader dapat memanfaatkan pemahaman baru untuk mengolah ikan menjadi makanan tambahan yang bergizi bagi anak-anak di Desa Pabatangan,” tutur ibu Dusun Camba-Camba ini.
Ibu Kepala Desa Pabatangan, Nurbaeni turut menyambut baik kegiatan ini dan berharap agar kedepannya kegiatan serupa dapat terus dikembangkan.
“Kami sangat berharap di Desa Pa’Batangan tidak ada lagi yang namanya stunting,” pungkasnya.
Nur Muthmainnah