Kabar gembira kembali terdengar dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB Unhas). kali ini, Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) FOSEI kembali mengirim delegasi ke Temu Ilmiah Regional yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam Regional Sulawesi Selatan Barat dan Papua.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Pare-Pare sejak (27/2-1/3) tersebut, KSEI FOSEI mengirim 32 delegasi yang terbagi ke dalam beberapa tim. Dari 32 delegasi itu, 17 orang berhasil meraih juara.
Adapun prestasi yang mereka raih adalah Juara 1 Olimpiade Ekonomi Syariah (Putri Amalia Nabila, A. Alifya Ariyandini, Kiran Salsabilah), Juara 2 Syariah Economic Paper (Muh. Fajrul, Samintang, Muh. Naufal Pratama), Juara 3 Sharia Economic Paper (Hamza Haz, Wahyu Nurul Ramadanti, Nurfadilla), Juara 3 Sharia Business Plan (Nurul Khaeriah, Auliya Febriani, Harpiani Hasdar), Juara 3 Cerdas Cermat Qurani (Iffah Hafidzah), Juara Harapan 2 Cerdas cermat Qurani (Miftah), dan Best Proposal Sharia Business Plan (Alif Riswan, Ardiansyah, dan Ahmad Amir)
Menurut salah satu delegasi yang berhasil meraih juara 3 Sharia Economic Paper, Hamzah Haz mengatakan, mereka mempersiapkan lomba ini dengan matang. Dua minggu sebelum kegiatan Lomba Temu Ilmiah Regional ini digelar, mereka belajar intensif di Ruang Kantin Ramsis Unhas setiap lepas salat Isya.
“Kami mempersiapkan lomba ini dengan cukup matang, dua pekan sebelum pelaksanaan, kami melakukan karantina untuk setiap item perlombaan. Karantina tersebut menjadi ajang pembekalan dan pematangan persiapan menuju Lomba Temu Ilmiah Regional,” papar Hamzah.
Dalam lomba tersebut, Hamzah bersama timnya mengusung tema paper Wakaffa yang merupakan sebuah platform pemanfaatan Wakaf tunai sebagai solusi permodalan UMKM, guna mewujudkan Indonesia sebagai pusat Ekonomi syariah dunia.
Menurut Hamzah, timnya terinspirasi dari gejala-gejala sosial di masyarakat. Mereka melihat adanya optimalisasi wakaf tunai yang belum berjalan harmonis sehingga diperlukan pengelolaan manajemen wakaf yang kompeten.
“Kami mengangkat paper Wakaffa , sebuah platform pemanfaatan Wakaf tunai sebagai solusi permodalan UMKM guna mewujudkan Indonesia sebagai pusat Ekonomi syariah dunia. Hal ini kami angkat karena melihat optimalisasi wakaf tunai belum berjalan secara harmonis,” ujar Hamzah.
Dalam mengikuti kegiatan ini, Hamza mengaku hampir tidak ada kendala. Mereka hanya sedikit terkendala dalam hal manajemen waktu sehingga bimbang antara mengikuti proses perkuliahan atau ikut lomba.
“Kendalanya mungkin manajemen waktu karena lombanya ada yang dihari perkuliahan, jadi kami sempat bimbang antara kuliah atau lomba,” ujar Hamzah.
M18

Discussion about this post