Profesor Kimia Produk Organik dan Alami Universitas Kebangsaan Malaysia , Prof Dr Jalifah Latip hadir sebagai keynote speaker pada International Seminar on Natural Product Chemistry (ISNPC) 2025 Universitas Hasanuddin (Unhas). Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Unhas Hotel and Convention, Jumat (12/09).
Dalam kesempatannya, Prof Jalifah membawakan presentasi berjudul “Zoonotic Malaria and Future Therapeutic Strategies: From Parasite Biology to Drug Development”. Materi ini membahas perkembangan penelitian malaria, dari pemahaman parasit hingga pengembangan terapi antimalaria terbaru.
Ia memaparkan perkembangan malaria di Malaysia dan tantangan baru yang muncul, termasuk zoonotic malaria yang berpindah dari hewan ke manusia. Penyakit ini menimbulkan risiko serius meski malaria manusia telah dikawal.
“Zoonotic malaria memerlukan perhatian serius kerana ia boleh menyebabkan kematian walaupun rawatan tersedia,” jelas Prof Jalifah.
Menurutnya, meskipun Malaysia telah berhasil menekan kasus malaria manusia hingga nol, munculnya malaria zoonotic menimbulkan tantangan baru karena parasit berpindah dari hewan ke manusia. Selain itu, ketahanan parasit terhadap obat antimalaria seperti artemisinin dan chloroquine memaksa penelitian terus berkembang.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti masalah ketahanan obat antimalaria terhadap artimisin dan klorokuin, terutama di kawasan berpendapatan rendah. Prof Dr Jalifah menekankan pentingnya pengembangan alternatif terapi dan vaksin.
“Penyelidikan antimalaria telah menyelamatkan lebih 10 juta nyawa dan terus menjadi fokus kerana keberkesanannya yang nyata,” tambahnya.
Sebagai penutup, Prof Jalifah mengingatkan perjuangan melawan malaria adalah upaya jangka panjang yang membutuhkan kolaborasi lintas disiplin dan inovasi terus-menerus. Setiap penelitian sekecil apa pun dapat memberikan dampak nyata, mulai dari menyelamatkan nyawa hingga mempersiapkan dunia menghadapi ancaman penyakit baru.
Nurenci Ananda Pasaribu
