Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin sukses hadirkan dosen tamu Gubernur Jawa Barat dalam Kuliah Umum. Bertempat di Aula Prof Syukur Abdullah FISIP, kegiatan ini mengangkat tajuk “Kepemimpinan Inovatif Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (SGDs) di Indonesia”, Kamis (8/9).
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa barat, DR (HC) H Mochamad Ridwan kamil ST MUD, menjelaskan syarat-syarat yang mempengaruhi keberhasilan SDGs. Dalam penjelasannya, Kang Emil sapaan akrabnya, mengatakan bahwa dasar dalam membangun suatu negara adalah perdamaian.
“Makanya saya kutip jangan bertengkar, karena bangsa ini sejarahnya mudah diadu domba dan dijajahnya lama karena mudah bertengkar diantara diri sendiri, tetapi kalau kompak tidak bisa dikalahkan,” ucapnya.
Dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan syarat keduanya adalah ekonomi harus dijaga 5 persen. Untuk saat ini, peringkat perekonomian Indonesia berada di peringkat ke-16, sehingga Indonesia termasuk dalam G20, yaitu 20 negara elit ekonomi dari ratusan negara yang menguasai 70 persen ekonomi dunia.
“10 tahun yang akan datang, Insyaallah Indonesia akan menempati peringkat ke-10, dan 23 tahun ke depan Indonesia diprediksi akan menempati peringkat ke empat, asal semangat dan apa yang kita kerjakan dijaga.” tambah Kang Emil.
Jika prediksi bahwa Indonesia akan melompat jauh ke peringkat empat pada 2045, Kang Emil mengatakan, Indonesia akan menjadi negara adidaya. “Maka, tahun 1945 Indonesia memproklamasikan diri sebagai negara merdeka, 2045 nanti kita proklamasikan Indonesia sebagai negara adidaya,” ujarnya.
Kang Emil menambahkan, syarat terakhir dalam mewujudkan SDGs yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia tidak boleh stunting agar dapat bersaing dikemudian hari.
Dalam akhir materinya, ia berpesan kepada seluruh mahasiswa agar selalu memegang tiga syarat tersebut demi menjemput bendera emas di tahun 2045, di mana generasi mahasiswa adalah pemimpinnya.
“Mahasiswa-mahasiswa Unhas ini jangan menjadi pembawa bensin dalam kebakaran sosial, tetapi jadilah pembawa air untuk memadamkan api itu,” pungkasnya.
Yaslinda Utari Kasim