Beberapa tahun kebelakang hingga saat ini, banyak mahasiswa Unhas mengeluhkan mengenai minimnya lampu penerangan jalan di Unhas pada beberapa titik. Terutama di depan Fakultas Peternakan (Fapet), pembelokan samping Kandang Penangkaran Rusa, hingga Teaching Farm.
Alhasil minim penerangan menghasilkan suasana yang kurang aman dan nyaman bagi pengendara di malam hari. Keluhan ini biasanya disampaikan oleh mahasiswa melalui sosial media, maupun dilontarkan secara langsung.
Salah satu mahasiswa berinisial V mengungkapkan keresahannya. Ia mengatakan, lebih memilih memutar melewati Jalan Sahabat karena lebih terang dan ramai oleh warga.
“Kebetulan karena saya ngekos di jalan Kera-Kera, saya agak takut lewat di Teaching Farm setelah magrib, karena disana betul-betul sepi dan gelap,” ungkap mahasiswa angkatan 2022 tersebut.
Selain V, ada juga mahasiswa baru berinisial N yang mengeluhkan hal yang sama.
“Kurangnya lampu jalan dapat membahayakan pengendara, apalagi yang motornya kadang mati lampunya seperti saya, takut tiba-tiba tabrak sesuatu saat lewat di daerah minim cahaya,” tutur mahasiswa angkatan 2023 tersebut.
Saat dicari tahu lebih mendalam mengenai permasalahan tersebut, Kepala Unit Pelayanan Terpadu Pengelolaan Prasarana dan Utilitas Kampus (UPT PPUK) Unhas, Dr Ir H Samsuddin Amin MT menjelaskan, ada banyak penyebab lampu jalan tidak lagi berfungsi.
“Bisa saja mati lampu karena kabel putus, lengan lampu patah, dan ada beberapa titik yang sistem pengkabelannya di bawah rusak ketika pengerjaan trotoar,” tuturnya saat dikonfirmasi.
Mengenai minimnya penerangan di kampus, tim PPUK Unhas menyampaikan hal ini telah masuk ke dalam rencana kerjanya pada semester kedua 2023.
“Sebisa mungkin kami menyelesaikan permasalahan penerangan di lingkup kampus ini sebelum akhir semester,” sebutnya.
Bulan lalu, ia bersama tim telah melakukan investigasi dan menemukan jumlah serta lokasi yang masih minim penerangannya.
“Terdapat 69 titik lampu jalan yang rusak. Kami telah memasang sekitar 18 lampu baru yang berhasil dipasang disekitar kampus, dan akan terus ditindak lanjuti,” tambahnya.
Tak dapat dipungkiri, mahasiswa juga masih merasakan perbedaan kontras penerangan, misalnya pada jalan depan Gedung Rektorat dengan bagian Unhas lainnya yang cenderung lebih gelap.
“Mungkin itu kebijakan sebelum saya menjabat, seharusnya memang seluruh titik mendapat perlakuan yang sama, ya nanti itu akan kita benahi lagi,” pungkas Dosen Prodi Arsitektur Unhas ini, Sabtu (26/08).
Lebih lanjut, ia menjelaskan sebenarnya ada beberapa wilayah yang tidak rusak lampunya namun dimatikan oleh Satuan Pengamanan (Satpam).
“Alasan Satpam Unhas mematikan lampu di sekeliling Taman Teras Unhas saat malam karena banyak muda-mudi yang bisa saja berbuat asusila,” tuturnya.
Kepala PPUK menyarankan kepada mahasiswa untuk tetap berhati-hati saat berkendaraan. Terlebih saat malam dengan kondisi penerangan yang masih proses dibenahi ini.
Isp