Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi Kelautan 2019/2024, Prof Dr Jamaluddin Jompa M Sc sayangkan pemerintah yang hanya berfokus pada lobster.
“Perairan Indonesia adalah pusatnya keanekaragaman hayati laut sehingga banyak komoditas yang perlu diperhatikan dan dikelola secara maksimal, misalnya ikan kerapu,” ujarnya saat bawakan materi pada Webinar Nasional yang diadakan Keluarga Mahasiswa Profesi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (KMP MSP FIKP) Unhas, Sabtu (5/12).
Meskipun begitu, menurut Jamaluddin, masyarakat tak perlu khawatir berlebihan terhadap ekspor benih lobster. “Berdasarkan siklus kehidupan lobster di alam, hanya sekitar 0,2 % yang mampu tumbuh dewasa. Sehingga memanfaatkan benihnya untuk langkah pemulihan ekonomi ini tidak ada salahnya,” paparnya.
Dalam webinar bertema “Dampak Sustainability Sektor Perikanan Terhadap Ekspor Benih Lobster” ini, Jamaluddin juga menyampaikan poin utama dari pemanfaatan benih lobster agar berkesinambungan. Antara lain, mengatur pembudidayaan dengan mempertimbangkan pemetaan lokasi, registrasi pembudidayaan, penetapan kuota tangkap benih, pengaturan re-stocking dan mendorong kawasan percontohan inovasi budidaya di beberapa lokasi. “Saat ini pemerintah tetap mengawasi pemanfaatan benih lobster untuk kesinambungannya,” tegasnya.
Selain Jamaluddin, webinar yang dipandu oleh Qina Amalia Takhir ini juga mengundang Sub Koordinator Kelompok Pendayagunaan dan Pelestarian Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, Tendy Kuhaja S Pi MT sebagai materi dan berlangsung via Zoom Meeting.
M108