Menjelang perkuliahan luring, Unhas kembali mengadakan vaksinasi bagi Civitas Akademika Unhas dan keluarga dosen/ Tenaga Kependidikan (Tendik) Unhas maksimal 5 orang di Gelanggang Olahraga JK Arenatorium Unhas, Selasa – Rabu (9-10/8).
Pada pelaksanaan vaksinasi kali ini, Unhas menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar dan Rumah Sakit Pendidikan Unhas.
Kegiatan yang memiliki sekitar 1700 pendaftar ini menyediakan 4 jenis vaksin, yaitu Pfizer, Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna bagi pendaftar yang ingin melakukan vaksin dosis 1, 2, dan booster.
Adapun jadwal pelaksanaan vaksin di hari pertama yaitu Kantor Pusat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Sekolah Pascasarjana, Fakultas Peternakan, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Hukum, dan Fakultas Vokasi. Kemudian diikuti di hari kedua yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Farmasi, Fakultas Keperawatan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas Kedokteran Gigi, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Panitia, Burhan Kadir SS MA menjelaskan bahwa Unhas sendiri memiliki sekitar 8000 dosis vaksin, “Untuk selanjutnya, karena jumlah mahasiswa kita hampir 8000-an, mungkin sebanyak dosis itu juga,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kegiatan ini hanya berlangsung selama dua hari yang rencana awalnya akan berlangsung tiga hari. Hal itu dikarenakan pendaftar yang tidak mencapai target awal, yaitu 1000 per hari.
Kemudian, Burhan juga mengatakan bahwa kegiatan vaksinasi akan kembali dibuka pada 25 Agustus 2022, “Tanggal 25 Agustus kami khususkan untuk mahasiswa baru. Jadi, bagi mereka yang sudah vaksin akan diizinkan untuk mengakses kuliah luring,” ujar salah satu Dosen dari Fakultas Ilmu Budaya itu.
Di akhir wawancara, Burhan berharap agar ke depannya dapat tercipta kekebalan kelompok, “Supaya kita betul-betul bebas dan kebal dari corona, paling tidak meminimalisir resiko apabila kita terinfeksi. Kemudian, tentu agar mahasiswa dapat melakukan perkuliahan secara luring kembali,” tutupnya.
Muhammad Mukram Mustamin