Setelah sukses melalui film pertamanya, sekuel terbaru Agak Laen akhirnya tayang dengan judul Agak Laen: Menyala Pantiku! Meskipun begitu, film yang disutradarai oleh Muhadkly Acho ini, tampil dengan nuansa baru, namun tetap mempertahankan ciri khas spontan, absurd, dan menghibur.
Jika di film pertama Bene , Oki , Boris , dan Jegel bergelut dengan suasana pasar malam penuh unsur mistis, kini penonton diajak untuk masuk ke dunia penyelidikan dan penyamaran.
Cerita bermula dari serangkaian kegagalan empat detektif itu dalam menyelesaikan misi. Bukannya berhasil mengungkap kasus, mereka justru menciptakan masalah baru yang jauh lebih besar.
Tidak heran jika komandan mereka, Aryo dibuat naik pitam. Dengan nada penuh kekesalan, ia melontarkan kalimat yang sontak mengundang gelak tawa seluruh penonton.
“Hobi tuh melukis, mancing. Hobi kok salah tangkap,” ucap Aryo dengan kesal.
Kalimat yang terkesan spontan itu, menjadi gambaran jelas bagaimana kacaunya cara kerja mereka. Keempatnya terancam dipecat karena dianggap tidak kompeten.
Namun, di balik seragam detektif itu, masing-masing dari mereka memikul tanggung jawab besar. Ada yang perlu menafkahi keluarga, mempersiapkan biaya persalinan istri, membiayai kuliah adik, hingga merawat orang tua.
Akhirnya, mereka diberi satu kesempatan terakhir untuk menyelesaikan kasus pembunuhan anak walikota yang diduga pelakunya bersembunyi di sebuah panti jompo.
Misi ini tidak hanya penting untuk membuktikan kemampuan mereka, tetapi juga menjadi harapan terakhir agar mereka tidak kehilangan pekerjaan. Dari sinilah rangkaian kekacauan baru benar-benar dimulai.
Supaya bisa masuk ke panti jompo, Bene, Oki, Boris, dan Jegel harus menyusup sekaligus melakukan berbagai penyamaran yang seperti biasa, namun kinerjanya sama sekali tidak tertebak dan jauh dari kata profesional. Dari situlah berbagai adegan humor bermunculan.
Interaksi dengan para lansia di panti menjadi salah satu daya tarik utama film ini. Mereka semua digambarkan dengan karakter unik, ada yang bawel, keras kepala, terlalu ramah, bahkan sangat polos yang menimbulkan banyak adegan humor.
Chemistry antara pemain utama dan para pemeran pendukung, membuat adegan-adegan tersebut terasa natural dan mengalir tanpa dipaksakan.
Di balik komedinya, film ini juga menyisipkan konflik emosional yang cukup menyentuh, mulai dari tekanan hidup hingga tanggung jawab keluarga.
Walaupun tetap ringan, Agak Laen: Menyala Pantiku! berhasil menunjukkan tawa dan perjuangan yang sering kali berjalan beriringan.
Alur penyelidikannya pun cukup rapi untuk ukuran film komedi. Petunjuk dipaparkan dengan cara sederhana namun menarik. Beberapa adegan juga berhasil membuat penonton tetap penasaran hingga akhir.
Dilansir dari akun Instagram @imajinari.id, Agak Laen: Menyala Pantiku! berhasil menembus 5 juta penonton hanya dalam 11 hari penayangan. Capaian ini menempatkan tontonan tersebut menjadi film Indonesia terlaris kedua tahun 2025, tepat berada di bawah Jumbo.
Film ini sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang ingin melepaskan penat lewat tawa tanpa kehilangan sentuhan cerita yang hangat dan bersahabat. Humor khas komika Sumatera Utara itu, terasa sangat dominan dan membuat penonton berkali-kali terpingkal di dalam bioskop.
Kombinasi penyamaran, aksi, konflik emosional, serta karakter-karakter unik, membuat film ini punya daya tarik tersendiri dibandingkan film komedi lainnya.
Bagi Sobat iden yang menyukai film komedi ringan dengan sedikit bumbu drama dan aksi, Agak Laen: Menyala Pantiku! sangat layak untuk masuk daftar tontonan wajib.
Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengingatkan penonton bahwa kerja sama dan persahabatan menjadi kekuatan utama dalam menghadapi kesulitan.
Tunggu apalagi, siapkah kamu tertawa terbahak-bahak melihat bagaimana empat sekawan ini kembali menimbulkan kekacauan dalam misi penyamarannya?
Nadiratun Aliyah
