Talk Show Interaktif yang diselenggarakan di Baruga AP Pettarani Unhas, Selasa (27/2) menghadirkan Jend (Purn) Dr Moeldoko, Kepala Staf Presiden RI sebagai narasumber utama. Diskusi tersebut mengangkat tema “Ruang Diskusi dan Telaah Capaian dan Kinerja Pemerintah untuk Mempersiapkan Generasi Muda Menuju 2045”.
Dalam sesi pemaparannya, Moeldoko mengatakan bahwa saat ini Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus dibanding dengan negara lain. Selain itu, jumlah wirausaha juga meningkat dua kali lipat.
Untuk itu, pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur dan total terdapat 200 proyek nasional yang dilaksanakan. “Untuk membiayai proyek tersebut, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar 2800 triliun,” kata Moeldoko.
“Indonesia atau dunia saat ini telah berubah sangat cepat dan perubahan itu begitu kompleks dan penuh kejutan, nah untuk menghadapi situasi itu perlu antisipasi, dan kita tidak bisa lagi bilang tenang saja,” ucap mantan panglima TNI ini.
Menjawab pertanyaan mahasiswa mengenai pembangunan apa yang diutamakan pemerintah, Moeldoko menjelaskan bahwa saat ini pembangunan manusia dan fisik keduanya diutamakan dan tidak ada yang ditinggalkan. Namun saat ini pemerintah memang serius dalam pembangunan fisik.
Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatkan pembangunan di daerah Timur Indonesia yang sebelumnya lebih berpusat di Jawa. Sehingga diharapkan distribusi barang jadi lebih mudah.
“Pembangunan manusia sudah, perbaikan gizi, perbaikan pendidikan sudah dipikirkan. Dua-duanya bisa dijalankan tetapi yg dominan adalah pembangunan infrastruktur,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan membangun SDM sejak lahir sampai berusia produktif diantaranya adalah memperbaiki fasilitas kesehatan, pendidikan dan keterampilan anak muda saat ini. Berbicara keunggulan kompetitif, Indonesia tidak dapat bersaing makanya Indonesia saat ini mencoba untuk memperbaiki gizinya.
Selanjutnya, Moeldoko mengungkapkan bahwa Indonesia terus mengalami peningkatan. Bahkan di bidang penguasaan Ipteks dan intelektual meningkat dua kali lipat. Dan yang memiliki peran utama untuk terus meningkatkannya adalah generasi muda.
“2045 penuh dengan tantangan dan peluang, dan tergantung bagaimana kita bisa mengatasinya, serta bersikap antisipasi terhadap perubahan,” tutupnya.
Reporter: Nurmala