Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan (Himasei) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) menyelenggarakan Kajian Mode On (K’Mon) di KP-104 Gedung Baru FIKP, Rabu (28/08). Kajian ini bertema “Budidaya Rumput Laut dan Sampah Plastik: Pendidikan Lingkungan untuk Masa Depan Manusia dan Bumi.”
Dosen Agrobisnis Perikanan Unhas, Dr Andi Amri SPi MSc hadir sebagai pemateri. Ia menjelaskan pentingnya budidaya rumput laut dalam konteks ekonomi dan lingkungan, khususnya bagi masyarakat pesisir di Sulawesi Selatan.
“Budidaya rumput laut memiliki potensi besar dalam meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir,” jelasnya.
Amri lalu menyoroti masalah sampah plastik yang dihasilkan dari budidaya rumput laut pesisir maupun di tambak. Ia menunjukkan bagaimana limbah plastik akibat aktivitas tersebut telah menyebar hingga ke wilayah Nunukan, Kalimantan Utara.
“Kita perlu inovasi teknologi baru dalam berbudidaya selain menggunakan plastik, misalnya menggunakan kayu dan sejenisnya yang dapat terurai agar tidak merusak lingkungan dan ekosistem laut,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya pendidikan lingkungan dalam mengatasi masalah sampah plastik. Menurut Amri, perlu pengelolaan sampah secara efisien sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta inovasi untuk mengganti bahan plastik dalam industri budidaya rumput laut.
“Kajian ini diharapkan dapat membuka wawasan dan mendorong inovasi dalam pengelolaan limbah plastik, serta memperkuat komitmen untuk melestarikan lingkungan demi keberlanjutan ekosistem laut,” tutupnya.
Muh Fadhel Perdana