Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Tari Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Kajian Seni dan Budaya dengan tema “Alat Musik (Pengiring Tarian di UKM Seni Tari)”. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Latihan UKM Seni Tari Unhas, Rabu (02/08).
Kajian ini dipandu oleh Anggota UKM Seni Tari, Hanimusfira Wandi dan menghadirkan Pemusik UKM Seni Tari, yakni Himmadi Batara Abdi sebagai narasumber.
Pada kesempatannya, Madi sapaan akrabnya, menjelaskan alat musik merupakan mediator yang menghasilkan bunyi dan terdapat unsur-unsur yang dapat menyatukan musik tersebut. “Nada, suara, irama itu merupakan unsur yang dapat menyatu padukan sebuah musik,” ucap Madi.
Ia juga menyebutkan beberapa klasifikasi alat-alat musik berdasarkan sumber bunyinya, diantaranya alat musik yang dihasilkan dari kulit disebut membranofon. Klasifikasi alat musik ini bukan berdasarkan bentuknya melainkan dari asal bunyinya.
“Gendang termasuk alat musik membranofon karena bunyinya berasal dari kulitnya dan bagian badannya yang berbentuk tabung berfungsi menambah timbre suara,” tutur Madi.
Membahas tentang alat musik sebagai pengiring tarian di UKM Seni Tari, Madi memberitahu perbedaan alat musik tradisional dan modern dapat dilihat dari asal usul dan waktunya. “Dari asal katanya, alat musik tradisional ini merupakan tradisi masyarakat yang turun temurun,” kata pemusik UKM Tari tersebut.
Madi juga menyebutkan salah satu alat musik tradisional yang di UKM ini, yaitu mandolin. Mandolin yang sebenarnya berasal dari China ini telah menjadi alat musik tradisional asal Soppeng.
“Banyak alat musik tradisional yang diserap dari China karena orang-orang dulu itu adalah pedagang,” lanjutnya.
Terakhir, Madi menyampaikan alat musik yang ada di UKM ini harus dibersihkan minimal dua kali seminggu agar terawat dan tidak mudah rusak.
Jum Nabillah