BE Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (HIMTI) Fakultas Pertanian Unhas mengajak mahasiswa memahami pentingnya konservasi karst melalui Zoom dan YouTube, Senin (28/12). Webinar bertajuk ‘Konservasi dan Pengolahan Aspek Tanah dan Lingkungan Bentang Lahan Karst Sulawesi Selatan’ tersebut menghadirkan Dosen Program Studi Ilmu Tanah Unhas, Ir Syamsul Arifin Lias MSi sebagai narasumber.
Syamsul memaparkan, karst merupakan bentang alam yang dihasilkan melalui proses pelarutan batuan, seperti batu kapur, dolomit, marmer, gipsum, dan garam secara kolektif. Di sisi lain, Kawasan Karst Maros Pangkep sebagai salah satu bentang lahan karst terindah memiliki luas 46.200 ha memiliki jenis tanah dengan beragam varietas.
“Kawasan Karst Maros Pangkep memiliki daya tarik dengan keindahannya. Di sisi lain, kawasan karst itu memiliki jenis tanah yang beragam. Contohnya, tanah inceptisol yang berkembang pada karst poligonal, serta tanah entisol dan alfisol yang berkembang pada karst labirinth,” paparnya.
Syamsul juga mengatakan bahwa kawasan karst memiliki tiga nilai, yakni nilai ekonomi, kemanusian dan ilmiah. Oleh karena itu, pria ini menitikberatkan pentingnya konservasi karst mengingat keberadaan karst yang menyimpan limpahan air dan mineral yang berlimpah untuk penduduk sekitar dan habitat makhluk hidup.
“Konservasi karst sangat penting. Ke depannya, tentu akan ada masalah dalam konservasi. Maka, diperlukan kajian daya dukung dan tampung untuk memanfaatkan potensi yang ada,” ungkap Syamsul.
Pada akhir kesempatan, ia menjelaskan strategi yang dapat digunakan dalam konservasi bentang lahan karst. Mereka ialah dengan memberikan sosialisasi peraturan perundang-undangan, perhatian dari peneliti, pemerintah dan tentunya masyarakat sekitar.
M205