Kedutaan Besar Republik Islam Iran-Jakarta bersama Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Webinar Nasional Renungan Pemikiran Imam Khomeini dalam Masalah Palestina. Kegiatan berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting, Rabu (05/06).
Webinar ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Haul Imam Khomeini ke-35. Terdapat tiga narasumber yang hadir, yaitu Dr Kiki Mikail MA (UIN Raden Fattah Palembang), Dr Supratman MA (Unhas), dan Dodo Widarda SAg MHum (UIN Sunan Gunung Jati).
Konselor Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Islam Iran, Dr Mohammad Reza Ebrahimi turut menyampaikan sambutan pada webinar tersebut. Dalam kesempatannya, ia memperkenalkan Imam Khomeini sebagai pendiri revolusi islam Iran.
Menurutnya, Imam Khomeini telah memberikan banyak perhatian terhadap permasalahan Palestina yang dianggap sebagai isu prioritas dalam dunia Islam. Palestina dalam pemikiran Imam Khomeini memiliki kedudukan yang sangat tinggi.
“Imam Khomeini seolah-olah telah meniupkan ruh perjuangan, memberikan asa dan harapan kepada bangsa Palestina,” ungkap Reza.
Ia juga mengatakan, Imam Khomeini memiliki dua prinsip, yaitu tidak berada di samping orang zalim atau tidak membantu orang zalim dan tidak mau dizalimi. Perlawanan terhadap penjajah bagi Islam adalah sebuah jihad.
Berbagai langkah telah dilakukan oleh Imam Khomeini hingga wafat. Reza menyebut, banyak hal yang dapat dilakukan umat islam sebagai penerus untuk membantu Palestina, seperti menghentikan pengiriman minyak dan barang yang dibutuhkan israel untuk melemahkan mereka.
“Harapan kapada umat manusia dan negara-negara islam untuk membantu Palestina, bukan hanya sekedar doa, namun banyak sekali negara yang dapat bertindak. Hanya saja tinggal kemauan yang perlu dibangun,” tutupnya.
Selain Unhas, webinar ini juga berkolaborasi dengan UIN Raden Fatah Palembang, UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dan Universitas Pamulang.
Ismail Basri