Penerbitan Kampus (PK) identitas Universitas Hasanuddin (Unhas) menghadirkan kelas menulis resensi. Kegiatan digelar untuk meningkatkan keterampilan anggota dalam menulis, yang dilaksanakan di Rumah Kecil identitas Unhas, Sabtu (23/08).
Kelas ini menghadirkan Sekretaris PK identitas Unhas periode 2024, Nur Muthmainnah sebagai pemateri. Dalam pemaparannya, wanita yang akrab disapa Cici itu menegaskan resensi sejatinya lebih dari sekadar ringkasan isi karya.
“Resensi itu bukan hanya sinopsis. Ia harus memberi nilai, analisis, dan membuka perspektif baru bagi pembaca,” ujarnya.
Menurutnya, resensi dapat menjadi jembatan antara karya dengan publik. Sehingga pembaca tidak hanya mengetahui isi, tetapi juga dapat menimbang relevansi dan makna dari karya tersebut.
Lebih lanjut, ia kemudian memaparkan empat jenis resensi, yaitu informatif, evaluatif, gabungan informatif-evaluatif, serta resensi kritis. Ia menyebutkan identitas banyak menggunakan model gabungan informatif-evaluatif.
“Dengan cara itu, pembaca tidak hanya memperoleh ringkasan, tapi juga sorotan nilai penting dari sebuah karya. Lewat resensi, mahasiswa bisa belajar menulis populer sekaligus melatih kepekaan kritis terhadap isu-isu dalam sebuah karya,” tambah Redaktur Resensi PK identitas 2024 tersebut.
Di akhir kesempatan, ia turut menekankan tulisan resensi harus mampu memengaruhi, mengajak, bahkan mendorong pembaca untuk melihat sisi lain dari sebuah karya. Peserta juga diajak untuk mencoba membedakan resensi dengan sinopsis, sekaligus memahami bagaimana resensi dapat berfungsi sebagai produk jurnalistik.
Aqilah Syamsuddin
