International Office (IO) Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mengadakan Geography Series edisi Jepang. Kegiatan ini berlangsung di Aula Prof Dr Latanro Unhas, Kamis (16/05). Seminar kali ini menghadirkan peneliti dari Universitas Kobe Jepang, Jumpei Kadoguchi sebagai narasumber.
Jumpei menjelaskan mengenai kota-kota besar di Jepang, seperti Tokyo, Nagoya, Yokohama, Fukuoka dan Osaka. Ia juga tak lupa dengan menampilkan beberapa makanan-makanan yang berasal dari Jepang. “Populasi Jepang per Februari 2024 mencapai sebanyak 123.990.000 jiwa,” jelasnya.
Ia mengatakan, terdapat banyak destinasi wisata di Jepang, salah satunya Tokyo Camii, yang berada di Tokyo. Namun, Jumpe juga menyebutkan kesulitan dalam menemukan makanan yang halal di Jepang.
“Ketika berkunjung ke Tokyo Camii, kita bisa menemukan sangat banyak makanan halal,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, terkait destinasi wisata dan tradisi warga di Osaka yang merupakan kampung halamannya. “Di Osaka terdapat salah satu tradisi yang bernama Danjiri, tradisi ini dilakukan demi mendatangkan kelimpahan pada saat panen, serta memperkuat ikatan kebersamaan antar sesama,” tuturnya.
Lebih lanjut, Peneliti Jepang itu menampilkan bebearapa warisan dunia The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang berada di Jepang, yaitu pulau Yakushima dan Shirakawa-go.
Saat tiba dipenghujung seri geografi Jepang kali ini, Jumpei memperkenalkan jenis-jenis aksara tradisional Jepang, yakni Kanji, Hiragana, dan Katakana.
Levina Yohannes