Rumah Sakit (RS) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Podcast Obrolan Sehat dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia bertema “Mengenal Myopia (Rabun Jauh)” yang disiarkan langsung melalui akun YouTube RS Unhas, Selasa (10/10).
Dipandu oleh Dokter Muda, dr Nurul Qalbi Ramadhani, podcast ini menghadirkan Dokter Spesialis Mata RS Unhas, dr Muh Irfan Kamaruddin SpM MKes MHPE sebagai narasumber.
Pada kesempatannya, dr Irfan menjelaskan, myopia atau yang biasa dikenal dengan mata minus merupakan kondisi bayangan benda yang masuk di mata tidak dapat difokuskan. Sehingga bayangannya tidak muncul di otak sebagai sebuah persepsi bayangan yang jelas.
“Jadi bayangannya itu jatuhnya lebih tepat di depan saraf mata atau di kedokteran disebut dengan retina. Sehingga butuh beberapa treatment agar bayangannya itu bisa jatuh pada retina dan orang bisa melihat dengan jelas,” tutur dr Irfan.
Dokter Spesialis mata ini juga mengemukakan dua faktor yang menyebabkan myopia yaitu faktor genetik dan faktor kebiasaan atau lingkungan. Faktor lingkungan merupakan faktor paling banyak memicu terjadinya myopia di antaranya adalah melihat dengan jarak dekat.
“Dari hasil penelitian, kebiasaan melihat dekat secara terus menerus lebih dari 30 menit bisa memicu progres terjadinya myopia,” sebutnya.
Selain itu, faktor lingkungan seperti aktivitas di luar rumah dapat berpengaruh dalam mencegah terjadinya myopia. Kurangnya aktivitas di luar rumah dapat menjadi penyebab terjadinya myopia.
Dr Irfan menyebutkan, terdapat dua gejala yang paling umum terjadi pada penderita myopia. Pertama adalah penglihatan yang buram terutama pada saat melihat jauh.
Yang kedua biasanya disertai nyeri pada kepala akibat otot mata akan terus berkontraksi. Hal tersebut terjadi karena mata berusaha untuk terus memfokuskan bayangan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan satu hal yang menjadi tanda utama myopia terutama bagi anak-anak yaitu kebiasaan anak saat menonton TV semakin dekat.
“Biasanya orang tua menganggap anaknya minus karena nonton TV terlalu dekat, padahal itu karena anaknya tidak bisa melihat dari jauh. Tanda awal ini yang seharusnya dikenali oleh orang tua,” jelasnya.
Jum Nabillah