Menghadirkan Ketua Program Studi (Kaprodi) Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas, Dr Muhlis Hadrawi S S M Hum, Red Campus Talk Edisi #34. Bertemakan “Ketika Chairil Anwar Dipertemukan Naskah I La Galigo; Seputar Departmen Sastra Indonesia dan Departemen Sastra Daerah Unhas”, kegiatan disiarkan langsung melalui live Instagram, Senin (19/4).
Pada awal kesempatan, Muchlis menjelaskan, tatanan peradaban memiliki penanda dengan bukti literasi. Seperti Negara Eropa yang dikenal sekarang, terdapat proses panjang.
“Melalui literasi hingga dibuat film-film seperti Hercules, Eropa dikenal sebagai Yunani. Tepatnya di Asia Tenggara, terdapat La Galigo sebagai peradaban aksara masa lampau Bugis Makassar yang hadir dari masyarakat,” jelas Muchlis.
Adapun literasi La Galigo bukanlah sebuah sastra belaka, melainkan ekspresi perdaban dan ensiklopedia yang besar. “Hal tersebut menandakan angle studi kebudayaan di Makassar sangat beresensi dan memikat karena luasnya bahan pembahasan,” ujar Muchlis.
Selain mempelajari sastra dan naskah budaya, Program Studi (Prodi) Sastra Daerah Unhas juga mempelejari kesenian Bugis Makassar. “Kami menyediakan laboratorium kesenian untuk mengasah skill mahasiswa,” tambah Muchlis.
Di sisi lain, hal yang membedakan Prodi Sastra Daerah Unhas terletak pada basis kajian yang dipelajari, yakni Bugis-Makassar. Sedangkan universitas lainnya tentu menyesuaikan dengan bahasa budaya daerah.
“Siapapun bisa belajar di Prodi ini. Kuncinya, asal dia mau belajar,” tutup Muchlis.
M205