Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (Ikab) Unhas mengadakan SMART IKAB dengan tema “Menggapai Mimpi dengan Kreasi dan Prestasi Bersama KIP Kuliah”, Minggu (6/12).
Dalam kesempatan tersebut diundang Kepala Bagian Kesejahteraan Mahasiswa Unhas, Sampara Syarifuddin ST MM, Ketua Umum IKAB Unhas Periode 2016, Syafriman Ali S Kel, dan penulis novel Cinta dalam Naungan Tuhan, Muliana Mursalim, S H sebagai pemateri.
Dalam pemaparannya, Sampara menjelaskan lebih dalam tentang program Bidikmisi/Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah. Ia mengungkapkan bahwa Unhas di tahun 2020 memiliki kuota KIP-kuliah sebanyak 1840. Namun, pemohon yang mendaftarkan diri hanya 1670 mahasiswa.
“Tahun ini, dari pemohon yang mendaftar, sebanyak 1251 mahasiswa ditetapkan sebagai penerima beasiswa KIP-Kuliah dari semua jalur masuk Unhas” jelasnya.
Sampara juga menjelaskan faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab pemberhentian mahasiswa sebagai penerima beasiswa tersebut. Diantaranya adalah keterangan yang tidak benar, pemalsuan dokumen, pelanggaran kode etik kampus, Indeks Prestasi Semester (IPS) di bawah 2,75 selama dua semester, menerima beasiswa lain, dan sebagainya.
Pria kelahiran 1979 tersebut menjelaskan tentang Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Ia mengungkapkan, untuk mahasiswa, SKPI berisi kontribusi, prestasi, dan penghargaan yang diraih mahasiswa selama studinya.
Pemateri kedua, Syafriman memperkenalkan Ikab Unhas kepada mahasiswa baru angkatan 2020 yang hadir. Menurutnya, organisasi yang resmi berdiri pada 3 Februari 2011 ini merupakan tempat meningkatkan dan mengembangkan mutu mahasiswa penerima bidikmisi yang terdaftar sebagai anggotanya.
“Ikab adalah tempat belajar dan berorganisasi. Di Ikab mahasiswa tetap diberi keluasan untuk mengembangkan dirinya di luar kepengurusan” imbuhnya.
Sebagai penutup, Muliana mencoba membangkitkan semangat muda, kreatif dan berprestasi mahasiswa baru. Ia mengungkapkan bahwa kreativitas bukanlah hal yang hanya dimiliki oleh beberapa orang tertentu, oleh karena itu penting untuk selalu mengembangkan kreatifitas yang dipunya ke tingkatan yang lebih tinggi.
“Meski keterbatasan ekonomi, kita sebagai mahasiswa wajib memiliki target dan tujuan yang jelas. Sebab selama kita berusaha, akan selalu ada jalan,” tegasnya.
M118