Kepala Badan Narkotika Nasional Sulawesi Selatan, Brigjen Polisi Idris Kadir menjadi pembicara dalam acara penyambutan mahasiswa baru Unhas di Gedung Olahraga, Kamis (8/8). Mengusung tema Mahasiswa Unhas Sukses Tanpa Narkoba, Idris membahas terkait perkembangan penyalahgunaan narkoba khususnya di Sulawesi Selatan.
“Sulsel menjadi titik persebaran narkoba untuk wilayah Indonesia Timur. Persebarannya lewat jalur laut. Jadi dari Malaysia langsung ke Pare-Pare, ke Makassar, lalu sampai ke Papua, Maluku,” jelasnya dihadapan 6.137 mahasiswa baru Unhas 2019.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa letak Indonesia yang strategis menjadi sasaran empuk bagi pengedar narkoba. Menurutnya, upaya penangkapan dan pengungkapan kasus narkoba tidak akan menyelesaikan masalah. Upaya pencegahan harus dilakukan dengan maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan BNN bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan (Puslitkes) Universitas Indonesia di tahun 2017, Sulsel menempati urutan ketujuh Nasional daerah penyalahgunaan narkoba. Angka ini meningkat dibanding data tahun 2015 yang menunjukkan Sulsel yang berada di urutan kesembilan.
Menurut Idris, upaya pencegahan yang selama ini dilakukan harus didukung dengan regulasi yang kuat dan kerjasama semua pihak.
“Kita harus sama-sama memberantas masalah ini, kalian (maba) bisa turut membantu dengan membentuk kelompok-kelompok anti narkoba,” tambahnya.
Pembentukan lembaga-lembaga anti narkoba di tingkat kampus, menurutnya akan ikut menekan angka penyalahgunaan narkoba yang melibatkan mahasiswa. Data BNNP 2018 menyebut terdapat 55 kasus narkoba yang melibatkan mahasiswa, meningkat dari 51 kasus di tahun 2017.
Hikmah Meilani