Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia (RI), Prof dr Taruna Ikrar MBiomed PhD hadir dalam Kuliah Umum yang diadakan Universitas Hasanuddin (Unhas). Kegiatan berlangsung di Baruga Prof Baharuddin Lopa Fakultas Hukum (FH) Unhas dan disiarkan melalui Channel Youtube Unhas TV pada Senin (23/12).
Dalam kesempatannya, Taruna menjelaskan pentingnya penelitian dan inovasi di bidang pangan dan obat sebagai langkah menuju universitas kelas dunia. Ia menegaskan bahwa ini harus menjadi budaya di kampus untuk meraih predikat world-class university. “Unhas kedepannya tidak hanya sebagai penentu republik Indonesia, melainkan menjadi kunci dunia,” harapnya.
Untuk menjadi kampus terbaik di dunia Unhas akan menghadapi berbagai tantangan, seperti society 5.0, digitalization, telecommunication, climate change, silent pandemic. Dalam menghadapi era ini, Unhas perlu bertransformasi dari pola pikir era 4.0 menuju 5.0.
Lebih lanjut, Alumni Unhas itu mengatakan terdapat empat poin yang harus dicapai untuk menjadi world class university, diantaranya framework, processing, strategy serta action plan. “Saat ini, Unhas sudah menerapkan kerangka kerja tersebut dalam bentuk sitasi yang sudah masuk lima top kampus di Indonesia,” sebutnya.
Sementara itu, ketua BPOM RI juga menjelaskan strategi untuk mencapai universitas kelas dunia. Menurutnya, kita harus unggul di diberbagai bidang. “Karena salah satu hitungan kampus world class university itu adalah kampus harus dikenal atau terkenal,” tutur Taruna.
Ismail Basri