Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerjasama dengan Deutscher Akademischer Austauschdienst German Academic Exchange Service (DAAD) Germany mengadakan sosialisasi program beasiswa di Aula Latanro, Gedung Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas, Jumat (26/5).
Dipandu oleh juga DAAD Ambassador Research, Prof Dr Faizal Arya Samman, dan menghadirkan narasumber Kepala Program DAAD Indonesia, Dr Guido Schneider.
Dalam pemaparannya, Guido membahas mengenai Jerman sebagai pilihan studi magister dan doktoral sekaligus memperkenalkan beasiswa DAAD kepada mahasiswa.
Lebih lanjut, Guido menyebutkan Jerman layak dijadikan pilihan bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi pasca sarjana. Salah satu alasannya, sebab sistem pendidikan dan riset di negara ini terkenal sebagai yang terbaik di dunia.
Ia menjelaskan bahwa Jerman memiliki industri yang tinggi dan kompetitif. “Jerman terletak pada keterkaitan yang erat antara sistem pendidikan tinggi dan praktik industri,” ungkapnya.
Hal tersebut disebabkan sebab ketergantungan sektor industri terhadap hasil riset yang dilakukan oleh para akademisi untuk meningkatkan kualitas produk oleh perusahaan.
Selain itu, sistem pendidikan tinggi Jerman juga menawarkan keunggulan biaya kuliah yang gratis di universitas publik. “Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan mereka tanpa harus terbebani oleh biaya,” tutur Guido.
Guido juga memberikan saran kepada mahasiswa yang berminat melanjutkan studi di Jerman untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya termasuk mencari program beasiswa.
“Saran saya, mulai lah untuk mempersiapkan diri dan tekun dalam mencari profesor yang akan menjadi advisor akademik. Menemukan profesor yang tepat sebagai pembimbing akan sangat menentukan kesuksesan studi di Jerman,” pungkas Guido.
Pada kesempatan yang sama, Guido juga memperkenalkan program DAAD, beasiswa ini diselenggarakan langsung oleh pemerintah jerman dan bersifat non-profit.
“Beasiswa ini bertujuan untuk mendukung dunia akademik dengan memberikan beasiswa magister dan doktoral kepada seluruh mahasiswa di seluruh dunia agar bisa melanjutkan studi di Jerman,” ujar Guido.
Muhammad Yuan Fauzil