Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengapresiasi alumni Universitas Hasanuddin (Unhas), Abdi Mahesa. Mahasiswa Sastra Daerah angkatan 2016 tersebut dinobatkan sebagai Pemuda Inspiratif, Budayawan Muda Sulawesi Selatan (Sulsel).
Saat diwawancara reporter identitas, Rabu (21/12), Abdi menceritakan, selama berkuliah yang menjadi prioritas yaitu penguatan skill yang tidak banyak digeluti orang dan mensosialisasikannya dengan membangun relasi.
“Modal utama saya adalah kecerdasan sosial (social preneurship). Dengan mentransformasi skill saya, serta menyebarkannya melalui pergaulan,” ungkap Abdi.
Meskipun tidak dibekali kemampuan menciptakan analisis yang baik, Abdi mengolah kekurangan itu dengan mentransformasi diri secara maksimal sehingga hal tersebut menjadi jalan baginya untuk mendekatkan orang banyak pada bidang budaya.
“Yang menyeleksi saya adalah zaman sehingga bisa bertahan. Posisi bertahan itu yang membuat saya menang karena susah menemukan budaya awal orang yang konsen di bidang budaya,” ucap Abdi.
Ia juga mengatakan, dirinya hadir dalam dua generasi. Seumuran dengannya dan yang lebih tua, sehingga mendapatkan tempat di keduanya.
“Tanpa melakukan kompetisi pun orang bisa sukses asalkan dia bisa menekuninya. Jadi, kita harus memperluas pemahaman tentang jalan untuk mencapai sukses itu bukan karena kompetisi atau pertandingan,” imbuh Abdi.
Lebih lanjut, Pria kelahiran Pare-Pare itu menyampaikan perasaan senang atas gelar yang diberikan. Namun, ia tak ingin merasa puas dan tetap menghargai hal-hal kecil, sebab tidak ada yang tahu dari tangan-tangan mana saja yang akan menariknya ke surga.
Menutup wawancara, Abdi berpesan dalam perspektif budaya, mari layarkan keberagaman untuk merayakan kebhinekaan. “Karena perbedaan adalah rahmat,” pungkasnya.
A. Nursayyidatul Lutfiah