Mahasiswa Kuliah Kerja Nyala (KKN) Pembelajaran Pengabdian Masyarakat (PPM) Unhas mengadakan Penyuluhan bertajuk “Dagusibu” (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat). Kegiatan berlangsung di Balai Desa Belabori, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Rabu (10/8).
Dikutip dari press release KKN PPM, Minggu (14/8), Penyuluhan dilaksanakan dengan tujuan dapat menjadi bekal bagi masyarakat Desa Belabori agar manajemen obat mulai dari cara mendapatkan, penggunaan, penyimpanan dan cara buang obat yang baik dan benar.
“Tidak boleh sembarangan membeli obat di toko-toko kelontong. Harus diperhatikan cara penggunaan, penyimpanan dan cara buang obat,” jelas Dosen Fakultas Farmasi Unhas, Rangga Meidianto.
Obat dibagi menjadi obat bebas, bebas terbatas, keras dan narkotika. Obat bebas dan bebas terbatas dapat diperoleh secara bebas di apotek maupun instalasi obat tak berizin. Obat keras dan narkotika harus diperoleh dengan resep dokter. Selain itu, terdapat penggolongan obat tradisional yaitu jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.
Kegiatan penyuluhan dirangkaikan dengan simulasi pengelompokan obat-obatan dan membaca informasi-informasi yang ada pada obat untuk memeriksa kelengkapan obat mulai dari komposisi, indikasi, aturan pakai, tanggal kedaluwarsa sampai cara penyimpanan.
Masyarakat dibagi dalam beberapa kelompok dan didampingi oleh fasilitator yang merupakan Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas).
Annur Nadia F. Denanda