Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan salah satu program utamanya, yaitu pembuatan peta administrasi Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sabtu (08/02).
Program ini merupakan salah satu bentuk kontribusi mahasiswa KKN Unhas dalam mendukung pengelolaan desa berbasis data yang akurat dan berkelanjutan.
Selain itu, pembuatan peta administrasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran wilayah secara terstruktur dan mendukung optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam serta fasilitas umum di Desa Tanakaraeng.
Penanggung Jawab Program Kerja, Dean Alexandre Sampe Upa mengungkapkan, program ini berawal dari saran staf Desa Tanakaraeng yang menginginkan adanya peta administrasi untuk membantu pengelolaan wilayah dan perencanaan pembangunan.
Ia juga menyampaikan, tahapan pelaksanaan program ini di awali dengan pengumpulan data luas wilayah, batas desa, batas dusun, serta berbagai fasilitas umum yang terdapat di Desa Tanakaraeng.
Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan untuk memperoleh informasi lebih detail mengenai kondisi fisik desa, seperti jaringan jalan, bangunan, serta infrastruktur lainnya. Selanjutnya, dilakukan pengukuran batas wilayah secara akurat dengan memanfaatkan teknologi GPS dan metode survei.
“Proses ini juga melibatkan koordinasi dengan perangkat desa untuk memastikan bahwa data yang diperoleh sesuai kondisi faktual di lapangan,” jelas Penanggung Jawab Program Kerja, Dean Alexandre Sampe Upa.
Data yang telah dikumpulkan dan dianalisis dibuatkan menjadi peta administrasi yang kemudian diajukan kepada pihak terkait untuk mendapatkan persetujuan resmi sebelum dipublikasikan. Hasil akhirnya, peta administrasi dicetak dengan ukuran A0 dan dipajang di kantor desa sebagai referensi utama dalam pengelolaan wilayah.
Dengan adanya peta ini, masyarakat dan pemerintah desa dapat lebih mudah dalam memahami struktur wilayah serta mengoptimalkan penggunaan fasilitas umum.
“Kami berharap peta ini dapat membantu masyarakat dalam berbagai aspek, terutama dalam pengelolaan wilayah dan pengambilan keputusan terkait pembangunan desa,” ujar Dean.
Ke depannya, diharapkan program ini dapat dikembangkan lebih lanjut agar semakin banyak desa yang memiliki peta administrasi yang lengkap dan akurat.
Jum Nabillah