Mahasiswa KKN Tematik Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan pembuatan peta Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) Kelurahan Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Senin (10/02).
Program kerja ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi sebelum mengelola lahan pertanian kedepannya dengan melihat index vegetasi pada peta tersebut.
Peta NDVI ini dibuat dengan melakukan pengambilan data citra sentinel bulan Oktober pada website Copernicus yang nantinya akan diolah pada software Quantum GIS (Q-GIS).
Hasil peta NDVI akan menampilkan beberapa penanda, seperti warna hijau tua untuk lokasi dengan kerapatan tanaman tinggi dan merah tua buat daerah kepadatan tanaman yang sangat rendah atau tandus.
Q-GIS sendiri merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open-source) yang digunakan untuk mengelola, menganalisis, dan memvisualisasikan data geospasial. QGIS mendukung berbagai format data, menyediakan alat analisis spasial, dan memungkinkan pembuatan peta interaktif.
Selain itu, Q-GIS banyak digunakan dalam bidang pemetaan, perencanaan, dan penelitian geografis.
Penanggung Jawab Program Kerja, Muhammad Fakhri Rahim menjelaskan bahwa keterbatasan informasi mengenai kondisi lahan pada suatu tempat membuat petani sulit menentukan lokasi yang baik untuk penanaman.
“Banyaknya masyarakat petani yang kesulitan mencari informasi mengenai kondisi lahan yang akan ditanami pada waktu tertentu sehingga resiko gagal panen akan meningkat,” ujarnya.
Mahasiswa KKN Unhas berusaha untuk memaksimalkan pembuatan peta ini dengan memberikan informasi-informasi yang penting dan mudah dipahami masyarakat.
Selain itu, peta ini juga menekankan pentingnya memperoleh informasi mengenai lahan sebelum melakukan aktivitas di suatu lahan sehingga tidak berdampak buruk pada saat penanaman dan panen nantinya.
Dengan adanya program kerja ini, diharapkan produksi pertanian pada wilayah Kelurahan Gantarang dapat meningkat untuk kedepannya.
“Kami berharap peta NDVI ini dapat membantu masyarakat petani dalam memperoleh informasi suatu lahan pada waktu tertentu sebelum mengolahnya sehingga dapat menurunkan resiko kerugian kedepannya,” tutup Fakhri.
Jum Nabillah