Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Temantik (KKNT) Desa Wisata Gelombang 112 Universitas Hasanuddin (Unhas) membuat penunjuk arah wisata alam Gunung Massimpolongnge dan Air Terjun Laposo Desa Gattareng Toa, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Sabtu (27/07).
Program kerja ini diprakarsai setelah observasi ke jalur wisata Gunung Massimpolongnge dan Air Terjun Laposo Desa Gattareng Toa. Hasilnya, ditemukan belum ada penanda jalur ke destinasi wisata alam tersebut secara permanen.
Kepala Desa Gattareng Toa, Irwansyah SIP mengatakan, program kerja mahasiswa ini mampu menjawab kebutuhan akses publik wisata alam di desa. “Kami sangat menyambut hangat program kerja mahasiswa (Unhas) dan memang merupakan kolaborasi program kerja desa yang sementara berjalan,” tutur Irwan.
Pada kegiatan ini, mahasiswa KKN dibantu pemuda desa setempat membuat penanda arah menuju puncak Gunung Massimpolongnge dan Air Terjun Laposo. Beberapa hari setelahnya, mereka membuka jalur pendakian ke gunung serta memasang titik penanda pada setiap posko menuju puncak.
Pada ketinggian 1254 Mdpl, mahasiswa dan pemuda desa mencapai puncak dengan waktu tempuh tiga jam setengah. Selain penanda arah, mahasiswa juga mengadakan tugu puncak sebagai lambang ketinggian gunung tersebut.
Koordinator Desa, Muhammad Fajrin mengatakan, program kerja yang dilaksanakan begitu berdampak bagi pengembangan desa wisata karena hasilnya berjangka panjang sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat.
“Desa Gattareng Toa memiliki potensi untuk dikenal sebagai desa wisata alam dan kuliner yang dapat dijangkau lebih luas oleh banyak orang. Bukan hanya masyarakat setempat, melainkan seluruh Indonesia harus tahu bahwa ada surga tersembunyi di Soppeng,” kata Fajrin.
Miftahul Janna