“Seorang sosial entrepreneur tidak bisa bekerja sendiri, kolaborasi sangatlah penting.”
Bagi alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas), c, keterlibatan banyak pihak sangat penting bagi seorang sosial entrepreneur. Ia menyebut kolaborasi bukan hanya soal modal finansial dan pengetahuan bisnis, tetapi juga tentang membangun jaringan kerjasama yang mendukung keberlanjutan usahanya.
Ia berusaha membangun nilai sosial di tengah masyarakat melalui bisnis yang dijalankannya. Berbeda dari mayoritas pebisnis lainnya, Ichwan selalu memperhatikan aspek kebermanfaatan sosial yang dapat dihasilkan dari usahanya.
Kepedulian Ichwan tumbuh sejak Sekolah Menengah Pertama, aktif dan sempat menjadi ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), serta terlibat dalam berbagai organisasi dan komunitas hingga kuliah membantunya berinteraksi dengan berbagai orang dan menjadi lebih peka terhadap lingkungannya.
Selain itu, berbekal pengalaman sebagai Ketua Yayasan Tim Layanan Kehutanan Masyarakat (TLKM) memberikannya ruang untuk terlibat dalam berbagai kegiatan advokasi, pengembangan kapasitas, dan pemberdayaan masyarakat terkait isu-isu kehutanan dan lingkungan.
Program Specialist Pemuda Pengusaha Provinsi oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang sempat diikuti olehnya pada 2021-2022 lalu juga memberikan kesempatan bagi Ichwan untuk memperluas jaringan, mendapatkan pengetahuan baru, serta mengembangkan keterampilan kepemimpinannya dalam mengelola usaha kehutanan dengan efektif dan efisien.
Sahabat Jamur, usaha yang didirikan oleh Ichwan untuk memberdayakan petani jamur serta masyarakat sekitarnya, dimulai empat tahun yang lalu pada masa pandemi Covid-19. Usaha ini melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah, akademisi, pengusaha, petani jamur, hingga masyarakat.
Saat ini, Sahabat Jamur telah menjalin kerjasama dengan banyak petani jamur di berbagai daerah, seperti Makassar dan Parepare. Kerjasama tersebut berfokus pada pemberian nilai tambah terhadap produk jamur, termasuk pengolahan menjadi produk beku.
Selain menjalin itu, Sahabat Jamur juga merangkul tenaga kerja dari kalangan ibu rumah tangga di sekitar lokasi produksi. Ia memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan keterampilan dan menciptakan sumber pendapatan tambahan.
Sebagai seorang sosial entrepreneur, ia mengembangkan berbagai aspek, mulai dari pembinaan dan bimbingan teknis hingga pengembangan strategi pemasaran yang efektif. Melalui upaya ini, Ichwan berusaha membangun strategi dengan meningkatkan kualitas dan daya saing produk di pasaran.
Ichwan juga merancang mekanisme yang adil bagi setiap pihak yang terlibat, seperti contohnya Jamoerin Cafe Parepare. Cafe ini didesain untuk dikelola oleh lembaga atau komunitas dengan mekanisme kolaboratif. Ichwan menyediakan modal finansial dan dukungan pengetahuan, sementara komunitas tersebut yang akan menjalankan cafe tersebut.
Dengan membangun modal awal melalui pemberdayaan masyarakat, ia berharap dapat menciptakan efek timbal balik di mana masyarakat dapat mengembangkan diri melalui pelatihan yang diberikan, sehingga akan berdampak pada aspek ekonomi mereka. Hal ini dianggapnya sebagai investasi sosial yang dapat berujung pada investasi ekonomi yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM) ini memberikan contoh tentang jenis jamur baru yang sedang diminati di Sulawesi Selatan, yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Dengan memanfaatkan jaringan dan relasi dengan petani jamur di daerah tersebut, Ichwan mendorong mereka untuk memproduksi jenis jamur ini.
“Di sinilah sisi bisnisnya dapat dimasukkan. Kita dapat menjual hasil produksi petani jamur tersebut ke pasar-pasar yang potensial,” ujarnya.
Ichwan merasa puas ketika berhasil menjalankan sosial entrepreneur dengan memberikan manfaat bagi setiap pihak yang terlibat dalam bisnisnya. Meskipun sulit dijelaskan, kepuasan ini mendorongnya untuk terus maju dan berusaha agar bermanfaat bagi lebih banyak orang.
Ichwan memegang teguh prinsip “lihat, manfaatkan, hasilkan, dan nikmati”. Baginya, sebagai seorang pengusaha, semua hal harus dapat dimanfaatkan dan dinikmati serta memberikan dampak positif pada lingkungan sekitarnya.
Ichwan berharap bahwa skema sosial entrepreneur yang sedang ia jalankan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta menjadi salah satu alternatif dalam berusaha yang tidak hanya menghasilkan keuntungan finansial tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Ridwan