Universitas Hasanuddin (Unhas) mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah Musyawarah Nasional II dan Seminar Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI). Kegiatan tersebut mengusung tema “Sinergi Membangun Bangsa Melalui Karya Seni Inovatif”.
Pembukaan acara ini berlangsung pada Senin (5/8) di Hotel Claro, Makassar pukul 10.00 Wita. Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut dihadiri Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, Sekretaris Daerah Povinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Dr Abdul Hayat Gani MSi, Ketua FDGBI, Prof Drs Koentjoro MBSc PhD, serta para guru besar dari berbagai Perguruan Tinggi se-Indonesia.
Dalam rilis yang diterima, Prof Dr Muhammad Akmal Ibrahim MSi selaku ketua panitia Kongres FDGBI melaporkan, kegiatan ini diikuti oleh 167 peserta dari 42 Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia. Dalam sambutannya, beliau berharap bahwa kegiatan yang akan berlangsung hingga 7 Agustus 2019 ini dapat membawa dampak positif.
“Selamat datang di Makassar, tentu kami berharap para peserta bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Semoga apa yang kita hasilkan di Makassar ini, bisa menjadi rujukan dalam pengambilan keputusan oleh jajaran birokrasi di berbagai level, lokal maupun nasional,” kata Prof Akmal.
Pada kesempatan yang sama, Ketua FDGBI menjelaskan bahwa Munas dan Seminar ini merupakan forum berpikir untuk saling meningkatkan kerjasama, untuk maju dan sukses bersama. Mewakili FDGBI, Prof Kuntjoro mengucapkan terima kasih kepada Rektor Unhas atas dukungannya untuk kegiatan ini.
“Pada dasarnya, ada hal-hal yang belum terpikirkan oleh kita, saya pikir ini waktunya untuk bekerja sama, maju bersama, dan bangun bersama. Ini merupakan momentum untuk kita mempersatukan pikiran, ide, maupun gagasan kita untuk kedepannya lebih baik lagi,” jelas Prof Koentjoro.
Kegiatan ini dibuka oleh Sekda Provinsi Sulsel, yang mewakili Gubernur Sulsel. Dalam sambutannya, Abdul Hayat Gani menyatakan kebanggaannya bisa menghadiri kegiatan akademisi bersama para guru besar. Beliau menjelaskan pentingnya peran Guru Besar dalam kebijakan suatu birokrasi.
“Ciri khas suatu negara yang berkembang maju adalah adanya peran guru besar dalam memberi masukan terkait kebijakan dalam lingkup birokrasi,” kata Abdul Hayat Gani.
Sementara itu, Prof Dwia menyambut baik seluruh peserta yang hadir. Beliau berterima kasih atas kepercayaan untuk menjadi tuan rumah kegiatan ini.
“Saya yakin, pertemuan ini akan memberi manfaat konstruktif, apalagi isu yang dibahas berkaitan dengan kepentingan publik secara luas, termasuk di dalamnya mengantisipasi perkembangan era industri 4.0 yang penuh dinamika dan kompleksitas,” paparnya.
Agenda hari pertama adalah serah terima jabatan dari kepengurusan lama kepada kepengurusan yang baru. Acara juga diisi dengan diskusi Rencana Kerja. Untuk tahun ini, Ketua FDGBI yang terpilih adalah Prof Dr Ir Mursalim, yang juga merupakan Ketua Dewan Guru Besar Unhas.
Wandi Janwar