Korean Corner Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kuliah umum di Aula Prof Mattulada, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas, Sabtu (06/09). Kuliah umum bertema “Public Diplomacy: Building Bridges Between Two Nations” ini menghadirkan Konsul Jenderal Republik Korea, Kang Woon Joon, sebagai pembicara utama.
Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya diplomasi publik sebagai sarana memperkuat hubungan antarnegara, khususnya Indonesia dan Korea. Ia mencontohkan sejumlah hubungan kultural yang telah terjalin, misalnya karya warga Indonesia di Korea yang berupa novel dan film, turut memperkaya hubungan kedua bangsa.
“Salah satu mahasiswa Indonesia yang pernah ke Korea bahkan menulis novel berdasarkan pengalamannya,” jelasnya.
Produk Indonesia seperti Indomie dan tempe juga semakin populer di Korea, bahkan kini diproduksi secara lokal. Menurutnya, hal ini menunjukkan kedekatan budaya yang terbentuk melalui interaksi masyarakat.
Lebih lanjut, Kang Woon Joon menjelaskan bahwa diplomasi publik bertujuan melampaui batas negara dan bahasa demi memperjuangkan nilai universal. Pemerintah Korea pun mendukung hal tersebut melalui berbagai program, di antaranya Korea Global Scholarship (KGS), Youth Camp with ASEAN, hingga pertukaran jurnalis muda Indonesia-Korea.
“Tujuan akhirnya adalah membangun koneksi antarwarga negara, bukan sekadar kepentingan bilateral,” ujarnya.
Selain peluang kerja sama, ia juga menyinggung isu-isu serius yang masih menjadi perdebatan, seperti penamaan Laut Timur dan Laut Jepang, serta sengketa Pulau Dokdo/Takeshima. Ia menegaskan bahwa diplomasi publik bukanlah hal yang jauh dari masyarakat.
Menurut Kang Woon Joon, setiap individu dapat berperan dalam mempererat hubungan Indonesia-Korea. Menutup kuliah umum, ia berharap kerja sama kedua negara dapat berkontribusi pada perdamaian dan kemakmuran, baik di Asia maupun dunia.
Fahry Muhammad
