Institut Français Indonesia (IFI), bekerja sama dengan Warung Prancis Universitas Hasanuddin menggelar Talkshow di Perpustakaan Pusat Unhas Lantai 2, Kamis (13/9). IFI merupakan sebuah lembaga kebudayaan Prancis di bawah naungan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia.
Koreografer asal Prancis, Abderzak Houmi. hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut. Abderzak Houmi melalui Paralleles yang merupakan bagian dari puncak tiga karya terakhirnya berbagi pengalaman seputar profesi koreografer di Prancis.
Dalam acara itu, hadir juga Direktur IFI Surabaya, Benoît Bavouset. Selanjutnya, peserta yang hadir didominasi oleh mahasiswa Program Studi Sastra Prancis dan beberapa mahasiswa jurusan lainnya.
Abderzak banyak menceritakan perjalanannya sebagai koreograger, seperti membuat kaligrafi dan bagaimana menyukai geometri. “Dasar saya adalah ilmu pengetahuan namun saya berusaha menciptakan tarian. Tujuan utama bukan untuk menjadi penari profesional namun pada akhirnya suatu kelompok tari meminta saya untuk menjadi penari dan saya pun direkrut untuk gabung” kata Abderzak.
Ia telah mengunjungi beberapa negara di Eropa sekaligus mendalami kebudayaan negara yang disinggahi. “Paralel adalah karya yang terdiri dari beberapa lecture bisa dipahami dalam berbagai makna. Dan ilmu pengetahuan adalah seni,”ucapnya.
Salah satu pengelola WP Unhas, Fatyan Aulivia mengatakan Abderzak merupakan koreografer kelompok tari asal Prancis, Compagnie X-Press. Kelompok yang telah menggelar ratusan pertujukan ini sebelumnya telah pentas di Nipah Mall Makassar (12/9).
Dimana diketahui, ketertarikan Abdezar pada geometri, desain ruang serta garis-garis ia tuangkan dalam penjelajahan kontak tubuh penari, lapisan-lapisan ruang dan suara serta tafsir menarik atas unsur Hip Hop dalam tari kontemporer. Kemudian hal tersebut menjadi ciri khas dalam karya-karyanya.
Sejak berdiri tahun 2005 lalu, Compagnie X-Press telah menghasilkan belasan karya dan telah mendapatkan pengakuan international. Indonesia merupakan salah satu negara yang mendapat kehormatan untuk bisa menyaksikan penampilan dari kelompok ini.
“Kelompok ini telah menggelar ratusan pertunjukan untuk belasan karya. Pencapaian mereka telah mendapat pengakuan internasional. Sebagai penghargaan Pemerintah Prancis, karya ini dibawa keliling dunia termasuk di Indonesia dan menyempatkan untuk bisa hadir di WP Unhas Makassar,”katanya.
Fatyan Aulivia

Discussion about this post