Prof Dr H Andi Ummu Salmah SKM dan Prof dr Hasanuddin Ishak M Sc PhD dilantik sebagai Guru Besar Unhas pada Rapat Paripurna Senat Akademik. Dalam rangka upacara Penerimaan Jabatan Professor dalam bidang Kesehatan Masyarakat, kegiatan tersebut bertempat di Ruang Senat Akademik Unhas dan disiarkan melalui live YouTube Senat Akademik, Selasa (16/02).
Pada kesempatannya, Ummu menyampaikan pidato terkait peran penanganan kanker payudara terhadap pencapaian bonus demografi di Sulawesi Selatan (Sulsel). “Kondisi demografi mengambil peran penting untuk menentukan sasaran penanganan kanker payudara. Penanganan yang memadai terhadap masalah kanker payudara mutlak memerlukan data demografi dalam menurunkan prevalensi penyakit,” jelasnya.
Lebih lanjut, data demografi memberikan input memadai terhadap pembuatan kebijakan peningkatan kualitas kesehatan perempuan dalam menangani penyakit kanker payudara dan persebarannya. “Upaya penanganan kanker payudara adalah salah satu upaya mencegah penurunan usia produktif perempuan. Bonus demografi sendiri dapat dimanfaatkan dengan membudayakan perilaku sehat kanker, hal ini tentunya membutuhkan dukungan berbagai pihak,” terang Ummu.
Tidak hanya itu, ia juga memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penanganan kanker payudara dengan bonus demografi. Salah satunya, penanganan kanker payudara harus bersifat komprehensif meliputi transformasi seluruh stakeholders.
“Keterlibatan aktif ini dapat dipecah pecah dalam beberapa cluster berbasis komunitas,” tegas Ummu.
Pada sesi berikutnya, Ishak menyampaikan pidato mengenai kajian strategi pengendalian kepadatan vektor dan implikasinya terhadap eliminasi penyakit tular nyamuk. Ia menjelaskan, pengendalian kepadatan vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau vektor penyakit malaria merupakan cara mengeliminasi penyakit tular nyamuk.
“Strategi pengendalian nyamuk sangat berkaitan dengan habitat perkembangbiakan nyamuk salah satunya gentong yang paling umum untuk nyamuk Aedes Aegypti,” jelas Ishak.
Ia menambahkan, hingga saat ini penyakit tular nyamuk seperti DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, dibutuhkan beberapa strategi pengendalian vektor nyamuk.
M124