Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Kuliah Tamu dengan tema “Politik Bernegara Membangun Negara Pancasila Indonesia yang Demokratis Konstitusional” di Aula Prof Syukur Abdullah dan Zoom Meeting, Rabu (13/07).
Kegiatan yang dimoderatori oleh Dosen Administrasi Publik Amril Hans A AP MPA menghadirkan Ketua Dewan Pembina Pusat Kajian Politik dan Keamanan (Puspolkam) Indonesia, Firman Jaya Daeli sebagai pembicara.
Pada kesempatannya, Firman mengemukakan ada lima pokok pikiran yang akan dibahas dalam kuliah umum ini. Pertama adalah relasi ideologis dan strategis antara Indonesia dengan pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Kedua ialah paradigma Indonesia sebagai negara Pancasila ketika penyelenggaraan pemerintahan berdasar demokrasi konstitusional.
“Keempat yaitu perspektif Pancasila dan demokrasi konstitusional, dan terakhir adalah politik bernegara harus mencapai pada titik yang memenuhi poin-poin sebelumnya,” imbuh Firman.
Firman turut menyampaikan di dalam UUD 1945 terkandung ruh Negara Indonesia yang menjadi ideologi dalam berbangsa. Terutama pada pembukaan yang di dalamnya terdapat eksistensi Bangsa Indonesia sehingga cukup batangnya saja boleh diubah.
“Di dalam pembukaan UUD 1945 terkandung nilai-nilai pancasila yang menjadi dasar dalam memperkuat tujuan nasional,” sambungnya.
Lebih lanjut, Firman mengatakan Pancasila merupakan nafas Bangsa Indonesia yang tak dapat terlepas dari seluruh aspek dalam berbangsa dan bernegara serta berdasar pada demokrasi konstitusional. Mulai dari membangun, memajukan, dan menyelenggarakan Negara Indonesia.
Di akhir pemaparannya Firman menekankan politik di Indonesia harus mencapai titik atmosfer bernegara. “Maka dengan itu politik Indonesia tidak lagi bersifat sektoral namun menjadi juga mampu membangun peradaban,” tutup Firman.
Andi Nurul istiqamah Bate